Tujuh Jenis Istirahat Agar Tetap Rileks Bekerja Saat Pandemi
Kebijakan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) masih diterapkan banyak perusahaan di Tanah Air. Penerapan WFH selama pandemi Covid-19 bukan tanpa tantangan. Aktivitas ini dapat meningkatkan stres pada individu, salah satunya disebabkan terbatasnya interaksi.
Kondisi tersebut khususnya dialami pekerja generasi Z (Gen-Z) yang lahir antara 1990 hingga pertengahan 2010. Hal ini dikemukakan Microsoft melalui studi berjudul “The Work Trend Index” beberapa bulan lalu.
Pekerja yang termasuk kalangan Gen-Z diketahui cenderung lebih memilih melamar ke perusahaan yang menawarkan WFH. Tapi, pada saat yang sama, skema bekerja seperti ini ternyata membuat pekerja Gen-Z lebih stres. Tak hanya itu, mereka juga semakin kesulitan membangun rasa saling terhubung dengan rekan kerjanya, sehingga proses networking pun terhambat.
Tekanan secara psikis maupun stres jelas bukan hal baik bagi tubuh, terlebih jika berlangsung berkepanjangan. Sejumlah sumber menyebutkan, kondisi ini berisiko berdampak kepada pola tidur khususnya insomnia yang dapat berujung kepada penurunan produktivitas harian.
Mengutip laman resmi Pandemic Talks di Instagram, ada tujuh jenis istirahat untuk membantu diri menjadi lebih rileks, termasuk guna menghadapi dinamika WFH selama pandemi. Informasi ini dilansir dari Time of India yang berangkat dari pemaparan seorang konselor trauma, Tasha Bailey.
1. Istirahat fisik
Ada dua cara untuk melakukan istirahat fisik, yaitu cara aktif dan pasif. Cara aktif bisa dengan yoga dan peregangan sedangkan cara pasif bisa dengan tidur. Jika tidur malam dirasa masih kurang maka bisa dibantu dengan tidur siang.
2. Istirahat mental
Mengistirahatkan pikiran, terutama ketika kita mulai gagal fokus atau sulit berkonsentrasi, bisa dengan cara mendengarkan musik sesuai selera. Opsi lain adalah menulis jurnal alias journaling. Anda, juga bisa mencoba untuk berhenti sejak mengoperasikan gawai.
3. Istirahat emosional
Cobalah untuk menghempaskan beban emosional yang ada di dalam diri. Anda bisa coba bercerita atau curhat kepada orang lain yang terpercaya. Apabila tekanan pikiran terasa begitu intens, menjangkau terapis atau konselor bahkan psikolog juga bisa menjadi pilihan.
4. Istirahat sosial
Memulihkan diri bisa ditempuh dengan menjalin koneksi dengan hal-hal positif sesuai tipe kepribadian masing-masing. Apabila Anda tipe yang memerlukan teman untuk pulih, berinteraksi bersama melalui platform seperti Zoom bisa dicoba.
5. Istirahat sensorik
Kurangi beban indrawi kita dengan sejumlah cara, seperti melepas headset dan mengistirahatkan telinga. Coba mendengarkan lagu melalui speaker dengan suara secukupnya. Cara lain, cobalah mengistirahatkan mata dari layar gawai, atau mengurangi kontras pada layar ponsel maupun laptop.
6. Istirahat dari kreativitas
Apakah merasa otak sukar menemukan ide-ide baru? Mungkin ini tanda Anda butuh istirahat sejenak dari kreativitas diri sendiri. Bisa jadi, ini saatnya beralih ke kreativitas orang lain. Caranya bisa dengan membaca buku atau melihat pemandangan di luar jendela.
7. Istirahat spiritual
Istirahat spiritual dapat dilakukan dengan berdoa sesuai agama maupun kepercayaan masing-masing. Tak hanya itu, meditasi di halaman rumah bisa dicoba juga lho! Cobalah dibantu dengan menerapkan teknik pernapasan yang tepat.
Kini Anda sudah tahu opsi solusi untuk membantu mengatasi kelelahan fisik maupun psikis khususnya selama periode WFH ini. Selamat mencoba.
Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan