Epidemiolog Ingatkan Masyarakat Tetap Disiplin Saat Covid-19 Melandai

Arofatin Maulina Ulfa
23 September 2021, 19:45
Kawasan wisata Taman Impian Jaya Ancol kembali melayani pengunjungnya yang akan berekreasi mulai 14 September 2021 dengan jam operasional mulai pukul 06.00 -21.00 WIB dan pemberlakuan protokol kesehatan yang ketat, Jakarta, Selasa, (14/9/2021).
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Kawasan wisata Taman Impian Jaya Ancol kembali melayani pengunjungnya yang akan berekreasi mulai 14 September 2021 dengan jam operasional mulai pukul 06.00 -21.00 WIB dan pemberlakuan protokol kesehatan yang ketat, Jakarta, Selasa, (14/9/2021).

Seiring penurunan level pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM, sejumlah kawasan wisata mulai beroperasi. Membuncahnya antusiasme masyarakat untuk plesiran membuat tempat rekreasi menjadi sorotan.

Seperti diberitakan Kompas.com, Pantai Sanur di Bali misalnya, beberapa hari setelah level PPKM diturunkan dari empat ke tiga, pantai tersebut telah ramai dikunjungi. Begitupun dengan kawasan wisata Bromo, Jawa Timur.

Menurut Ahli Epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI) Tri Yunis Miko Wahyono, pembukaan area wisata dan tempat umum seharusnya dilakukan secara bertahap. Kemudian, jika tidak ada penularan, bisa ditingkatkan kapasitasnya.

Selain itu, petugas di tempat wisata harus rutin melakukan pengecekan acak. Ia menambahkan, apabila pengecekan tidak secara disiplin dilakukan maka kasus Covid-19 bisa naik kembali.

Setelah pembatasan sosial akibat pandemi Covid-19, pembukaan tempat wisata menjadi salah satu hal yang didambakan masyarakat. Tak heran, banyak masyarakat yang berkunjung. Fenomena ini disebut revenge travel atau wisata balas dendam.

Melansir The Washington Post, revenge travel merujuk pada konsep revenge spending yang muncul di Tiongkok pada 1980-an. Revenge spending dideskripsikan sebagai  permintaan konsumen yang berkembang setelah munculnya kemiskinan akibat Revolusi Kebudayaan. 

Dalam beberapa waktu terakhir, para peneliti menggunakan istilah ini pada perilaku pengeluaran yang meningkat untuk barang-barang mewah di Tiongkok. Pada bulan April 2020 misalnya, satu toko Hermes di Guangzhou meraup pendapatan hingga US$ 2,7 juta dalam satu hari.

Fenomena ini menggambarkan perilaku bagaimana orang kaya mengalihkan kesedihan mereka akibat karantina wilayah dengan berbelanja barang-barang mewah.

Halaman:

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...