Transformasi Digital untuk Menopang Revolusi Industri 4.0

Anshar Dwi Wibowo
Oleh Anshar Dwi Wibowo - Tim Publikasi Katadata
12 Oktober 2021, 13:23
Transformasi Digital untuk Menopang Revolusi Industri 4.0
Katadata

Pandemi Covid-19 telah memaksa seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk memanfaatkan layanan digital. Adopsi dan disrupsi teknologi digital kini terjadi tak hanya pada lingkaran kota-kota besar saja, tetapi juga hingga ke daerah.

Menariknya, situasi pandemi menciptakan pertumbuhan adopsi digital yang luar biasa di Indonesia. Semua pihak dipaksa beradaptasi dengan kebiasaan baru yang bertumpu kepada teknologi digital. Adaptasi digital yang seharusnya dapat tercapai dalam 3-5 tahun, justru terealisasi dalam 1 tahun saja.

Advertisement

Jauh sebelum pandemi terjadi, sebetulnya Indonesia tengah mempersiapkan diri memasuki era Revolusi Industri 4.0. Indonesia telah berupaya mendorong kecakapan digital yang lebih luas ke berbagai sektor dan meningkatkan daya saingnya di kancah global.

Namun demikian, perjalanan Indonesia dalam peningkatan daya saing kapasitas digital masyarakatnya masih panjang. Hal ini tidak terlepas dari mengacu pada penilaian International Institute for Management Development (IMD) World Competitiveness Ranking 2020, peringkat daya saing Indonesia turun ke 40 dari posisi 32 terhadap 63 negara di tahun sebelumnya.

Pandemi membuat masyarakat Indonesia semakin familiar dengan konsep berbelanja online, bertransaksi keuangan online, hingga belajar online. Siapa yang menyangka kalau Zoom, Google Meet, dan aplikasi teknologi pendidikan (edtech) bakal begitu populer di 2020?

Hal tersebut menunjukkan bagaimana teknologi digital tidak hanya berperan signifikan dalam kehidupan sehari-hari, namun juga menjadi solusi terhadap berbagai pembatasan fisik yang diimplementasikan untuk menekan penyebaran mata rantai Covid-19.

Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa, pandemi Covid-19 justru membantu Indonesia mengakselerasi transformasi digital. Fenomena percepatan ini menjadi awal yang baik karena masyarakat pun familiar dengan teknologi digital.

“Kita telah berusaha bermigrasi ke cara-cara baru di era Revolusi Industri 4.0 agar bisa bekerja lebih efektif, lebih efisien, dan lebih produktif. Pandemi membuat akselerasi inovasi semakin menyatu dalam keseharian kita,” ujarnya saat melakukan Pidato Kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR dan DPD 2021, Senin (16/08).

Urgensi persiapan menghadapi revolusi industri 4.0

Revolusi Industri 4.0 merupakan transformasi menyeluruh di mana kombinasi antara sistem cerdas dan otomasi ikut campur dalam aktivitas industri. Teknologi terlibat dalam proses pengaplikasian sehingga dapat mengurangi tenaga kerja manusia.

Tujuan utamanya tak lain untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas lingkungan kerja. Beberapa pilar utama dalam Revolusi Industri 4.0, yaitu Internet of Things (IoT), Big Data, Artificial Intelligence (AI), dan Cloud Computing.

Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate, pemerintah ingin memperkuat pondasi digital Indonesia di berbagai sektor, mulai dari keuangan digital, perbankan digital, e-commerce, pariwisata, hingga usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement