Temu Inovasi 14: Pentingnya Materi Esensial dalam Pembelajaran Murid

Muhammad Taufik
Oleh Muhammad Taufik - Tim Publikasi Katadata
11 Januari 2023, 15:04
Temu Inovasi 14: Pentingnya Materi Esensial dalam Pembelajaran Murid
INOVASI

Kualitas pembelajaran selama pandemi Covid-19 menurun karena terjadinya keterbatasan interaksi antara guru dan murid. Di momen itu penyelenggaraan kelas dilakukan secara daring, sehinga intensitas penyampaian materi esensial berkurang.

Dalam acara Temu Inovasi ke-14 yang mengusung tema "Transformasi Pembelajaran: Sampai Di mana Perjalanan Kita", sejumlah pembicara membagikan pengetahuan dan pengalaman untuk mendorong transformasi pembelajaran di sekolah setelah dua tahun dilanda pandemi.

Oleh sebab itu, Kementerian Riset, Pendidikan, Budaya dan Riset Perguruan Tinggi (Kemendikbud-ristek) mencetuskan Kurikulum Merdeka sebagai opsi pemulihan pembelajaran. Program ini diperuntukan untuk umum dan secara berkelanjutan, supaya semua anak Indonesia dapat merasakan kesempatan belajar yang sama.

Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kemendikbud Ristek, Anindito Aditomo mengatakan Kurikulum Merdeka akan berfokus pada materi esensial dan pengembangan kompetensi. Kurikulum Merdeka juga dirancang guna meningkatkan pelayanan kualitas pendidikan bagi peserta didik.

"Kurikulum merdeka akan mampu diterapkan di sekolah seminim apapun. Sepanjang ada anak yang mau belajar dan orang dewasa yang mendampingi," ujar Anindito.

Selanjutnya, Anindito mengungkapkan bahwa semua anak di Indonesia harus mendapatkan kesempatan belajar yang sama. Ini merupakan esensi dari transformasi pendidikan dan program merdeka belajar.

”Kesempatan belajar spesifiknya adalah membangun kapasitas dasar dan berbagai keterampilan dasar yang memampukan mereka menjadi manusia mandiri di masa depan.” Ujarnya.

Pada acara tersebut, Direktur program Inovasi Mark Heyward memaparkan hasil studi yang dilakukan lembaganya bersama Kemendikbud-Ristek. Studi tersebut menyajikan potret permasalahan yang terjadi di dunia pendidikan di Indonesia, khususnya terkait learning loss dan learning gap.

Menurut Mark, terdapat 18 ribu anak yang dites, guna melihat hasil pembelajaran terkait keterampilan dasar literasi dan numerasi, baik dari tingkat SD maupun MI, dan dari swasta atau madrasah.

Indikator studi juga menggunakan standar internasional tingkat kompetensi minimal berdasarkan global proficiency framework yang ditentukan oleh beberapa negara melalui UNESCO.

”Jadi ada 20 kabupaten kota yang ikut dalam studi ini, termasuk sekolah di wilayah kerja inovasi, tetapi juga ada yang tidak tersentuh program inovasi.” ujar Mark.

Mengenai data studi, Mark mengungkapkan pihaknya mengumpulkan data di 2021, dan data di sekolah yang telah tutup kurang lebih satu tahun karena Covid-19. Selain itu, pihaknya juga menggunakan sampel yang lebih kecil, yakni 160 sekolah, di mana hal itu mencakup data sebelum, selama dan sesudah kondisi pembatasan akibat Covid-19.

Hasil riset menunjukkan bahwa lebih banyak anak laki-laki tidak mencapai harapan dibandingkan perempuan. Studi juga menemukan bahwa anak di pedesaan lebih banyak yang tertinggal jika dibandingkan dengan anak di kota.

”87 persen perempuan penyandang disabilitas di kawasan pedesaan juga tidak mampu mencapai indikator studi,” ujarnya.

Lebih lanjut, riset tersebut juga menemukan bahwa anak penyandang disabilitas jauh lebih banyak tidak mencapai hasil yang baik dibandingkan dengan bukan penyandang disabilitas. Lalu, anak yang ketika masuk ke sekolah belum fasih berbahasa Indonesia atau punya bahasa ibu, memiliki persentase tidak mencapai hasil yang lebih tinggi.

Berdasarkan hasil studi itu, Mark mengatakan kurikulum yang berfokus pada kemampuan esensial akan mengurangi learning loss. Kesimpulan tersebut diambil berdasarkan sampel dari anak yang dibedakan dari kurikulum darurat, kurikulum yang disederhanakan, dan fokus pada literasi dan numerasi.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...