Pendapatan Naik 71%, Tahun 2022 Jadi Periode Kinerja Terbaik DOID

Anshar Dwi Wibowo
Oleh Anshar Dwi Wibowo - Tim Publikasi Katadata
1 April 2023, 08:57
Kinerja Keuangan 2022 Delta Dunia Makmur
Dok Delta Dunia Makmur

PT Delta Dunia Makmur Tbk dengan kode bursa DOID mencatatkan pertumbuhan bisnis yang signifikan di 2022, sekaligus terbaik sepanjang operasional perseroan.

Presiden Direktur Delta Dunia Makmur Ronald Sutardja mengatakan, perseroan membukukan pendapatan sebesar US$1,554 miliar (sekitar Rp24 triliun) atau mengalami kenaikan sebesar 71% dibandingkan tahun sebelumnya,

Sementara dari sisi EBITDA, perusahaan induk yang bergerak di bidang jasa kontraktor pertambangan batu bara melalui entitas anak usaha ini, membukukan US$365 juta atau sekitar Rp5,6 triliun. Angka tersebut naik sebesar 56% dibandingkan tahun sebelumnya.

“Kami tahun lalu juga mencatatkan laba bersih sebesar US$ 29 juta, atau sekitar Rp448,1 miliarsedangkan produksi batu bara 87 juta ton, meningkat 61% year-on-year. Overburden removal meningkat 68% year-on-year atau 547 juta Bank Cubic Meter (BCM),” kata Ronald pada acara Media Roundtable: Diskusi Kinerja Bisnis PT Delta Dunia Makmur Tbk tahun 2022, dan Inisiatif ESG Perusahaan yang digelar di Jakarta (28/3), dalam keterangan tertulis.

Ronald menambahkan, perseroan menempati posisi sebagai kontraktor pertambangan nomor dua terbesar di Indonesia melalui operasional di Indonesia dan Australia. Selain itu, masuk jajaran level 1 kontraktor pertambangan di Australia.

“Kami memiliki operasi di Indonesia dan Australia, dua dari geografi pertambangan terbesar di dunia,” katanya. 

Lebih lanjut, perseroan mencatat orderbook yang solid dengan penambang global di berbagai wilayah geografis serta lintas komoditas dan disiplin, seperti batu bara termal, batu bara metalurgi, logam dasar, rehabilitasi wilayah pertambangan, Engineering Procurement Construction (EPC), dan infrastruktur.

Orderbook perseroan tercatat bertumbuh dari AUD0,6 miliar di tahun 2021 menjadi AUD 2,3 miliar pada 2022. Selain meningkat hampir 4 kali lipat, 76% komoditas yang dihasilkan di Australia adalah 1 metallurgical coal. Ekspektasi pertumbuhan komoditas metallurgical coal ini diharapkan sebesar 1,5 kali sepanjang 2050 mendatang.

Ronald menuturkan, nilai kontrak juga semakin kuat setelah perseroan melakukan akuisisi, dengan tambahan klien tier 1, termasuk pemerintah negara bagian Queensland, BHP Billiton dan Mitsubishi Alliance (BMA). 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...