Bank DBS: Diversifikasi Bisnis, Peluang di Tengah Tren Transisi Energi

Muhammad Taufik
Oleh Muhammad Taufik - Tim Publikasi Katadata
31 Mei 2023, 12:47
Gerai Bank DBS pada pameran Indonesia Fintech Festival and Conference 2016 di Tangerang, Banten, 30 Agustus 2016.
Katadata | Arief Kamaludin
Gerai Bank DBS pada pameran Indonesia Fintech Festival and Conference 2016 di Tangerang, Banten, 30 Agustus 2016.

Indonesia mencanangkan target emisi nol bersih atau net zero emission (NZE) pada 2060. Menurut laporan Bank DBS bertajuk Asian Insights Sparx: Indonesia Energy Sector, target NZE 2060 bisa dicapai melalui berbagai tahap bauran energi.

Dua sektor utama yang menjadi sasaran bauran energi itu adalah energi dan transportasi. Dari kedua sektor tersebut, proyeksi emisi karbon yang bisa dikurangi mencapai 358 juta ton.

Pada bidang energi, upaya yang bisa dilakukan adalah dengan mengurangi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang memakai bahan bakar batubara. Saat ini, emisi karbon terbesar berasal dari kelistrikan mencapai 62 persen di mana PLTU merupakan penyumbang emisi terbesar.

Memang, komoditas batubara sedang mengalami tren pada 2021 setelah sempat mengalami titik terendah, namun hal itu masih belum bisa dikatakan stabil. Pada momen tertentu, harga batubara bisa anjlok kembali, seiring dengan situasi ekonomi dan politik yang terus bergulir.

Oleh karena itu, perusahaan energi perlu memikirkan alternatif diversifikasi bisnis berdasarkan sejumlah pertimbangan dari para investor.

Menurut laporan Bank DBS, investor memandang bahwa valuasi batubara di pasar masih belum bisa stabil dalam jangka waktu panjang.

Pandangan itu sebagian besar berangkat dari momen-momen di luar dugaan. Misalnya, berapa lama perang berlangsung, dan bagaimana permintaan bertahan bila harganya tetap terlalu tinggi dalam waktu yang lama.

Investor juga menilai perluasan proyek penambangan batubara membutuhkan penggalangan biaya yang lebih menantang. Sebab, dalam tren transisi energi, Investor mengerahkan lebih banyak kredit dan modal untuk bahan bakar non-fosil.

”Bank global tidak menambahkan sektor batubara ke dalamnya portofolio kredit sedangkan investor obligasi memberlakukan ESG yang ketat kriteria perusahaan pertambangan batubara,” dikutip dari laporan itu.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...