Pertamina dan ExxonMobil Garap Bisnis Penyimpanan Karbon

Pertamina dan ExxonMobil berhasil menemukan potensi karbon dioksida (C02) dengan kapasitas hingga 1 miliar ton di lapangan migas Pertamina.
Image title
14 November 2022, 18:19
Kerja Sama Pertamina dengan ExxonMobil
Dok Pertamina

Pertamina dan ExxonMobil berhasil menemukan potensi karbon dioksida (C02) dengan kapasitas hingga 1 miliar ton di lapangan migas Pertamina. Kapasitas besar ini bisa menyimpan secara permanen CO2 yang dihasilkan emisi seluruh Indonesia pada rata-rata saat ini, hingga 16 tahun ke depan.

Penemuan potensi C02 yang besar ini  menjadi titik cerah pengembangan bisnis  Carbon Capture and Storage (CCS) serta upaya dekarbonisasi di Indonesia. Atas dasar itulah Pertamina dan ExxonMobil memperkuat kerja sama pengembangan CCS  sebagai upaya penurunan emisi karbon sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi melalui investasi, pembukaan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan bagi negara. 

Kerja sama tersebut ditandai dengan ditandatanganinya Head of Agreement (HoA) oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dan Presiden Asia Pacific ExxonMobil Low Carbon Solution and Presiden ExxonMobil Indonesia, Irtiza Sayyed di Nusa Dua, Bali pada Minggu, 13 November 2022.

Hadir dalam penandatanganan kerja sama ini Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B Pandjaitan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, serta serta Duta Besar AS untuk Indonesia, Sung Y. Kim.

Kerja sama Pertamina dengan Exxon dilakukan melalui studi bersama untuk melihat potensi penyimpanan CO2 di formasi saline di wilayah kerja Pertamina. Selain itu, Pertamina juga sedang melakukan studi bagaimana upaya dan inisiatif dekarbonisasi salah satunya melalui CCS yang diharapkan mampu memberikan sumbangsih pada aspek energy security.

Penandatanganan HoA ini merupakan tindak lanjut Joint Study Agreement (JSA) yang ditandatangani di Amerika Serikat pada 13 Mei 2022. Melalui penguatan kerja sama ini, Pertamina dan ExxonMobil akan mematangkan dan menyiapkan rancangan model komersial untuk pengembangan hub CCS regional di wilayah kerja PT Pertamina Hulu Energi OSES dengan potensi untuk menyimpan CO2 domestik dan internasional.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan Pemerintah Indonesia sedang berupaya mengembangkan regulasi yang mendukung Carbon Capture and Storage (CCS) dan memulai pembahasan dengan pemerintah di wilayah lain.

"Kesepakatan bersama ini merupakan landasan yang kokoh bagi Indonesia untuk mencapai target nol bersih Indonesia pada tahun 2060 atau lebih cepat,” kata Luhut B. Pandjaitan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...