Pastikan Stok Pupuk Aman, PKT Siap Dukung Ketahanan Pangan
Presiden Joko Widodo saat pembukaan KTT G20 di Bali pada Selasa (15/11), mengatakan masalah pupuk tidak bisa disepelekan dan harus segera diambil langkah konkret untuk menjamin stok tercukupi dengan harga terjangkau agar tahun depan kondisi gagal panen bisa dihindari dan ketahanan pangan global bisa tetap dijaga.
Pernyataan Presiden Jokowi ini sejalan dengan kebijakan Menteri BUMN, Erick Thohir, yang menetapkan peta jalan, kolaborasi, dan aliansi strategis dari beberapa perusahaan pelat merah dalam penyediaan pupuk berkualitas, termasuk PT Pupuk Indonesia (Persero).
Lima anak perusahaan Pupuk Indonesia tercatat dapat menghasilkan total 14.012.500 ton pupuk per tahun yang terdiri dari NPK, SP-36, UREA, ZA, dan ZK, serta produk non-pupuk seperti amoniak, asam fosfat, asam sulfat sebanyak 8.694.000 ton per tahun.
Berdasarkan data terbaru per tanggal 15 November 2022, stok pupuk bersubsidi PT Pupuk Indonesia sebanyak 437.770 ton urea dan pupuk NPK sebanyak 282.782 ton.
Selain penyediaan pupuk bersubsidi, Pupuk Indonesia juga terus meningkatkan ketersediaan pupuk dengan memperluas kios pupuk non-subsidi.
“Sebagai produsen pupuk, Pupuk Indonesia memiliki komitmen untuk memenuhi kebutuhan pupuk petani dengan berusaha menjaga harga pupuk komersial atau non-subsidi tetap terjangkau, dengan berusaha menetapkan harga di bawah dari harga pasaran internasional. Pupuk Indonesia juga siap memenuhi kebutuhan pupuk petani sesuai dengan penugasan pemerintah serta mendistribusikannya kepada petani yang berhak,” ujar Bakir Pasaman, Direktur Utama Pupuk Indonesia.
PT Pupuk Kaltim (PKT), salah satu anak perusahaan Pupuk Indonesia, memastikan bahwa produksi dan distribusi pupuk aman selama periode Musim Tanam Pertama 2023 (Maret-April 2023).
Per tanggal 15 November 2022, sebanyak 105.070 ton stok pupuk urea bersubsidi dan 6.033 ton NPK formula khusus, serta 172.959 ton pupuk urea non-subsidi dan 42.014 NPK non-subsidi telah tersedia di gudang-gudang PKT yang tersebar di sejumlah wilayah tanggung jawab perusahaan.
PKT bertanggung jawab atas pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi di delapan wilayah, yaitu Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan Nusa Tenggara Barat.
