Genjot Transformasi, BNI Optimistis Dongkrak Kinerja

BNI tengah fokus pada pengembangan teknologi, inovasi digital, hingga perluasan Open API.
Image title
Oleh Riri
17 Maret 2023, 09:46
RUPS BNI Tahun Buku 2022
Dok BNI

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) optimistis dapat meningkatkan kinerjanya secara berkelanjutan di tahun 2023. Optimisme ini didukung lewat berbagai inovasi untuk memberikan nasabah kemudahan dan kenyamanan dalam mengakses keuangan.

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menjelaskan fokus perusahaan pada pengembangan infrastruktur teknologi dan inovasi digital, bertujuan untuk meningkatkan kemampuan transaksional, terutama pada aplikasi BNI Mobile Banking dan BNIDirect. Dengan begitu, BNI dapat menjadi top-of-mind transactional bank bagi nasabah.

"BNI juga gencar melakukan perluasan partnership melalui platform open API dan pengembangan teknologi terkini seperti AI, blockchain, hingga metaverse dalam rangka memperluas ekosistem bisnis dan meningkatkan pengalaman pelanggan," kata Royke dalam konferensi pers virtual pada Rabu (15/3).

Selain itu,BNI akan mendorong Current Account Saving Account (CASA) dan Fee Based Income (FBI), serta meningkatkan ekspansi bisnis terutama ke nasabah top tier di segmen korporasi dan turunannya yang masuk dalam sektor industri prospektif, hingga segmen consumer, dengan tetap mengedepankan asas prudential banking

"Kami akan melanjutkan transformasi human capital, culture, dan operasional sehingga lebih agile dan lean. Kami juga memperkuat jaringan bisnis internasional dalam mendukung penetrasi pasar global serta terus mengoptimalkan sinergi BNI Group dalam memperkuat posisi anak usaha," katanya.

Royke meyakini transformasi ini dapat memberikan kontribusi terhadap kinerja di masa depan. Targetnya pertumbuhan kredit hingga 10%, dengan non-performing loan (NPL) gross kurang dari 2,5% pada akhir 2023. BNI juga memproyeksikan Net Interest Margin berada di atas 4,8% dan Return on Equity (ROE) di kisaran 15,7%-16%.

Ia mengakui, tahun 2023 diprediksi sebagai tahun yang penuh tantangan, dengan masih berlanjutnya perlambatan ekonomi dan tekanan inflasi secara global, serta masih bergejolaknya hubungan Rusia-Ukraina yang berimbas pada perekonomian dunia.

Meski begitu, masih ada peluang bagi untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi pada tren yang positif. Salah satunya ditopang dari peluang melandainya inflasi ke angka 3,8% setelah meredanya dampak kenaikan harga BBM terhadap inflasi konsumen. Stabilnya ekonomi domestik ini tentunya akan menjadi katalis pertumbuhan bisnis yang sehat bagi perbankan.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...