Pengamat Dukung Erick Thohir Bentuk Yayasan PSSI

Sebelum PSSI membuat yayasan, Erick Thohir dapat memberikan pemahaman kepada atlet muda dan yang tengah berada di puncak prestasi untuk memikirkan profesi atlet karena memiliki masa waktu yang pendek.
Anshar Dwi Wibowo
Oleh Anshar Dwi Wibowo - Tim Publikasi Katadata
4 Juni 2023, 10:52
Ketua KONI Pusat Marciano Norman (kanan) berjabat tangan dengan Ketua Umum PSSI Erick Thohir (kiri) saat pengukuhan dan pelantikan pengurus PSSI masa bakti 2023-2027 di Jakarta, Jumat (26/5/2023). Ketua KONI Pusat Marciano Norman resmi melantik 17 orang a
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/tom.
Ketua KONI Pusat Marciano Norman (kanan) berjabat tangan dengan Ketua Umum PSSI Erick Thohir (kiri) saat pengukuhan dan pelantikan pengurus PSSI masa bakti 2023-2027 di Jakarta, Jumat (26/5/2023). Ketua KONI Pusat Marciano Norman resmi melantik 17 orang anggota PSSI masa bakti 2023-2027.

Rencana Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir membentuk Yayasan PSSI yang ditujukan demi membantu para pensiunan di sepak bola Indonesia didukung banyak pihak. 

Menurut Pengamat Sepak Bola Football Institute Budi Setiawan, gagasan Erick merupakan langkah strategis karena selama ini mantan atlet, wasit, dan pelatih yang telah mengharumkan nama Indonesia kurang mendapatkan perhatian. Meskipun, tidak bisa sepenuhnya menyalahkan pemerintah karena keterbatasan anggaran. 

Sebelum PSSI membuat yayasan, Budi menyarankan Erick dapat memberikan pemahaman kepada atlet muda dan yang saat ini berada di puncak prestasi untuk memikirkan profesi atlet memiliki masa waktu yang pendek.

“Pak Erick bisa memberikan pemahaman dan informasi pasca memasuki masa purna bakti, sehingga mereka dapat bertahan hidup dan tidak menjadi beban baik bagi PSSI maupun pemerintah,” kata Budi di Jakarta, Kamis (1/6), dalam keterangan tertulis.

Ia menambahkan, PSSI dan pengelola kompetisi juga harus menyadari bahwa Indonesia belum memiliki program post atlet seperti Jepang. Negeri Sakura sudah memiliki program tersebut sehingga sebelum atlet memasuki masa pensiun sudah mengetahui mau ke mana akan berkarier, apakah menjadi pelatih atau diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS).

“Saat ini tidak banyak atlet, wasit atau pelatih yang menjadi karyawan BUMN atau PNS. Tentu ini menjadi masukan bagi Erick sebagai ketua umum PSSI,” kata Budi.

Menurut Budi, nasib yang dialami Kurnia Meiga dapat dijadikan contoh bahwa sampai saat ini PSSI dan pengelola kompetisi tak memiliki program post atlet. Memang, Kurnia sudah mendapatkan bantuan dari Erick. 

Namun, Budi berharap kedepannya PSSI dapat memiliki program post atlet dan memiliki Yayasan yang mengelola dana abadi untuk atlet, wasit dan pelatih sepak bola Indonesia. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...