Peran Penting Panas Bumi dalam Transisi Energi

Ardhia Annisa Putri
Oleh Ardhia Annisa Putri - Tim Publikasi Katadata
3 Maret 2023, 18:50

Dalam transisi energi, sumber energi baru dan terbarukan (EBT) memegang peran penting untuk mewujudkan net zero emission (NZE) pada 2060. Salah satunya adalah panas bumi di mana Indonesia kaya akan sumber energi tersebut.

Dilansir dari laman resmi ThinkGeoenergy, pada 2022, kapasitas terpasang panas bumi Indonesia menjadi yang terbesar ke dua di dunia yaitu sebesar 2.356 mega watt (MW). Indonesia berada di bawah Amerika Serikat yang kapasitas terpasang panas buminya mencapai 3.794 MW.

Peran strategis panas bumi dapat terlihat dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030. Penambahan kapasitas pembangkit listrik dari panas bumi masuk tiga besar dengan proyeksi penambahan sebanyak 3.355 MW.

Untuk memenuhi proyeksi tersebut, Pertamina Geothermal Energy (PGE) memiliki peran yang penting. Hingga saat ini, PGE mengelola 13 wilayah kerja panas bumi (WKP) dengan kapasitas terpasang 1.887 MW. Sebesar 1.205 MW dikelola bersama mitra dan 672 MW dioperasikan sendiri oleh PGE.

Per 30 Juni 2022, PGE memiliki proyek pengembangan lokasi yang tersebar hampir di seluruh Indonesia. Untuk proyek yang dioperasikan sendiri oleh PGE tersebar di Kamojang (235 MW), Lahendong (120 MW), Karaha (30 MW), Ulubelu (220 MW), Lumut Balai Unit 1 (55 MW), dan Sibayak (12 MW).

Sedangkan proyek-proyek yang dioperasikan bersama kontraktor dalam skema Kontrak Operasi Bersama (KOB) tersebar di Darajat (271 MW), Salak (377 MW), Wayang Windu (227 MW), Sarulla (330 MW), dan Bedugul yang masih dalam tahap eksplorasi.

Selain itu, PGE juga memiliki beberapa proyek yang masih dalam tahap pengembangan seperti di Hululais (110 MW), Lumut Balai (55 MW), Seulawah (tahap eksplorasi), dan Sungai Penuh (pengembangan).

 

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami