Advertisement
Advertisement
Analisis | Bagaimana Dampak MotoGP Mandalika bagi Ekonomi NTB? - Analisis Data Katadata
ANALISIS

Bagaimana Dampak MotoGP Mandalika bagi Ekonomi NTB?

Foto: Joshua Siringo-ringo/ Ilustrasi/ Katadata
Industri pariwisata mengharapkan ajang balap motor MotoGP Pertamina di Sirkuit Mandalika dapat menggairahkan sektor pariwisata di Nusa Tenggara Barat (NTB) yang terpuruk selama pandemi Covid-19.
Cindy Mutia Annur
11 Maret 2022, 07.45
Button AI Summarize

Sirkuit Mandalika menjadi tuan rumah ajang balap motor MotoGP 2022. Pergelaran yang berlangsung pada 18-20 Maret tersebut menjadi harapan bangkitnya industri pariwisata di tengah situasi pandemi Covid-19 tanah air, terutama di Nusa Tenggara Barat (NTB).

Data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mencatat, saat tes pramusim berlangsung pada 11-13 Februari lalu telah menyumbang ekonomi lokal sebesar Rp 500 miliar dan menciptakan 11 ribu lapangan kerja. Angka ini diprediksi meningkat menjadi 50-70 ribu lapangan kerja saat MotoGP berlangsung.

Adanya ajang balap motor internasional di NTB diharapkan dapat mengerek wisatawan ke daerah tersebut. Apalagi Sirkuit Mandalika telah mengantongi kontrak 10 tahun dari Dorna Sport selaku promotor MotoGP. Lantas, seberapa besar dampak pergelaran ini terhadap pariwisata dan perekonomian NTB?

Sektor pariwisata memang yang paling terkena dampak pandemi Covid-19. Ini terlihat dari jumlah wisatawan dan tingkat hunian kamar hotel di NTB yang merosot selama dua tahun pandemi.   

Salah satu keunikan industri pariwisata adalah dampak berganda (multiplier effect) yang ditimbulkan. Dapat diasumsikan, dari setiap wisatawan yang berkunjung ke suatu daerah akan mengeluarkan dana untuk kebutuhan selama tinggal, seperti makanan dan transportasi.

Dalam hal ini, jika ajang balap motor itu terselenggara maka akan ada ribuan orang yang datang ke Lombok. Ini diperkirakan dapat meningkatkan perputaran uang di sana.

Berdasarkan data yang dihimpun Katadata.co.id, pada saat tes pramusim MotoGP pada Februari lalu, terdapat 24 pembalap dari 12 tim yang turut serta. Dari jumlah tersebut, ada 600 kru yang terlibat. Jika satu kamar dihuni dua orang, maka sekurangnya ada 312 kamar yang terisi.

Sementara pada pergelaran MotoGP 18-20 Maret ini, jumlah kru diprediksi mencapai empat kali lipat. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian memperkirakan, ada 2.500 orang yang terlibat dalam ajang tersebut. Ini artinya, sekurangnya ada 1.250 kamar yang bakal disewa.

Tak hanya manusia, setiap tim membawa logistik masing-masing untuk keperluan balap. PT Angkasa Pura Logistik mencatat, total barang yang masuk (incoming) yang dibawa oleh kru pada saat tes pramusim hingga gelaran MotoGP Indonesia 2022 mencapai 350 ton.

Itu dari sisi peserta, belum termasuk penonton. Penyelenggara MotoGP Indonesia menargetkan penjualan tiket mencapai 62.662 lembar. Per 2 Maret 2022, jumlah tiket yang telah terjual tercatat sebanyak 22.300 tiket.

Halaman:

Editor: Aria W. Yudhistira