Advertisement
Advertisement
Analisis | Potret Kekayaan Konglomerat, Pejabat, dan Masyarakat Indonesia - Analisis Data Katadata
ANALISIS

Potret Kekayaan Konglomerat, Pejabat, dan Masyarakat Indonesia

Foto: Joshua Siringo-ringo/ Ilustrasi/ Katadata
Kebanyakan orang Indonesia perlu meningkatkan lebih dari dua kali kekayaannya saat ini agar bisa masuk kelompok 30% populasi terkaya dengan harta di atas US$ 10.000. Bagaimana profil orang kaya Indonesia?
Reza Pahlevi
20 Mei 2022, 08.11
Button AI Summarize

Sandiaga Uno adalah menteri terkaya di antara anggota Kabinet Indonesia Maju. Menteri Pariwisata dan ekonomi Kreatif itu memiliki kekayaan mencapai Rp 10,6 triliun pada 2021. Angkanya naik 179% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 3,8 triliun.

Dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), sudah 26 dari 34 menteri yang melaporkan kekayaannya per Senin 9 Mei 2022. Dari laporan tersebut, tidak ada menteri yang memiliki kekayaan di bawah Rp 1 miliar.

Presiden Joko Widodo yang tercatat memiliki kekayaan sebesar Rp 71,5 miliar. Sedangkan kekayaan Wakil Presiden Ma’ruf Amin tercatat sebesar Rp 12,7 miliar. Jika Sandiaga yang terkaya, Teten Masduki yang terendah sebesar Rp 4,3 miliar. 

Meski yang terendah, kekayaan Teten masih jauh di atas kekayaan kebanyakan penduduk Indonesia. Mengutip Global Wealth Databook 2021 oleh Credit Suisse, median kekayaan orang Indonesia hanya sebesar US$ 4.693 atau sekitar Rp 62,7 juta.

POTRET KETIMPANGAN KEKAYAAN DI INDONESIA

Global Wealth Databook 2021 juga menunjukkan 66,2% total kekayaan di Indonesia hanya dimiliki oleh 10% orang terkaya di Indonesia. Sebanyak 1% orang terkaya di Indonesia bahkan menguasai 36,6% dari total kekayaan di Indonesia.

Ketimpangan kekayaan juga dapat terlihat dari jumlah simpanan di bank. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat tabungan di atas Rp 5 miliar sebanyak 120.951 rekening atau 0,6% dari total rekening per Maret 2022. Jumlah rekening ini pun tumbuh 13,3% dibandingkan periode sama tahun lalu. 

Meski sedikit, total dana simpanan mencapai Rp 3.841 triliun atau 51,5% dari total simpanan tabungan se-Indonesia sebesar Rp 7.464 triliun. Sebagai gambaran, Katadata mencoba membandingkan kekayaan kebanyakan orang Indonesia dengan para menteri, dan 50 orang terkaya di Indonesia versi Forbes.

Global Wealth Databook 2021 memperkirakan median kekayaan penduduk Indonesia sebesar US$ 4.693 atau sekitar Rp 62,7 juta. Median menjadi acuan karena lebih merepresentasi kekayaan kebanyakan orang Indonesia. Sementara angka rata-rata biasanya cenderung lebih besar karena angkanya terkerek oleh para pemilik kekayaan terbesar.

Dengan median sebesar itu, ini berarti kebanyakan orang Indonesia perlu meningkatkan lebih dari dua kali kekayaannya hanya untuk masuk 30% populasi terkaya atau di atas US$ 10.000. Sementara itu, hanya ada 2% populasi Indonesia yang memiliki kekayaan di atas US$ 100.000 atau sekitar Rp 1,45 miliar.

Ketimpangan terlihat semakin mencolok ketika memasukkan kekayaan presiden, wakil presiden, dan para menteri di Indonesia. Ada enam pejabat dalam daftar di atas yang belum tergolong miliuner (kekayaan di atas US$ 1 juta atau Rp 14,5 miliar). Kekayaan kebanyakan orang Indonesia bahkan masih jauh lebih kecil dari enam pejabat non-miliuner ini.

Memasukkan para menteri miliuner membuat kekayaan kebanyakan orang Indonesia menjadi hanya 1 piksel dalam grafik. Menteri Sosial Tri Rismaharini menjadi menteri miliuner dengan kekayaan terendah sebesar Rp 15,4 miliar. Presiden Joko Widodo sendiri memiliki kekayaan sebesar Rp 71,5 miliar.

Grafik di atas bahkan belum termasuk tujuh menteri terkaya. Ketujuh menteri terkaya ini memiliki kekayaan di atas US$ 10 juta (Rp 145 miliar). Sandiaga Uno (Rp 10,6 triliun) dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (Rp 2 triliun) menjadi dua menteri terkaya. 

Kedua orang yang pernah menjadi pasangan calon presiden dan wakil presiden ini bahkan membuat kekayaan Joko Widodo hanya sebesar titik dalam grafis di bawah.

  

Halaman:

Editor: Aria W. Yudhistira