Advertisement
Advertisement
Analisis | Produktivitas Tenaga Kerja Indonesia Mampu Mengungguli Negara Tetangga - Analisis Data Katadata
ANALISIS

Produktivitas Tenaga Kerja Indonesia Mampu Mengungguli Negara Tetangga

Foto: Joshua Siringo ringo/ Ilustrasi/ Katadata
Produktivitas tenaga kerja Indonesia sering dianggap rendah. Berdasarkan data ILO, produktivitas pekerja negara ini berada di peringkat kelima di Asia Tenggara. Perhitungan tersebut mengacu pada nilai agregat, atau keseluruhan tenaga kerja. Namun, jika disisir per sektor usaha, produktivitas pekerja Indonesia lebih tinggi di beberapa bidang.
Andrea Lidwina
17 Februari 2023, 08.28
Button AI Summarize

Salah satu isu yang sering dikeluhkan terhadap tenaga kerja Indonesia adalah tingkat produktivitasnya yang rendah. Dibandingkan dengan negara-negara di Asia Tenggara, produktivitas pekerja Indonesia berada di peringkat kelima.

Berdasarkan data Organisasi Buruh Internasional (ILO), setiap satu jam kerja, satu orang pekerja di Indonesia men yumbang US$12,96 atau sekitar Rp194 ribu terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2021. Nilai itu menunjukkan output yang dihasilkan setiap tenaga kerja dalam periode waktu tertentu. 

Produktivitas pekerja tanah air masih berada di bawah Singapura (US$74,15 per orang/ jam), Brunei Darussalam (US$55,92 per orang/ jam), Malaysia (US$25,59 per orang/ jam), dan Thailand (US$15,06 per orang/ jam).

Namun, tenaga kerja Indonesia masih lebih produktif dibandingkan Vietnam dan Filipina. Keduanya memiliki angka produktivitas di kisaran US$10 per orang/ jam.

Meski begitu, data ILO ini hanya menghitung produktivitas tenaga kerja secara keseluruhan, yakni total PDB dibagi total tenaga kerja. Padahal, beberapa sektor usaha di Indonesia memiliki tingkat produktivitas lebih tinggi ketimbang rata-rata agregatnya, bahkan lebih baik dibandingkan negara lain.

Misalnya, tenaga kerja sektor real estate tercatat paling produktif di Indonesia pada 2020. Angkanya mencapai US$36,9 atau sekitar Rp554 ribu per orang/ jam. 

Sementara, berdasarkan data Departemen Statistik Malaysia, setiap pekerja di sektor jasa keuangan dan asuransi, real estate, dan jasa perusahaan hanya menghasilkan US$11 per jam.

Tenaga kerja di sektor informasi dan komunikasi di dalam negeri juga punya produktivitas lebih tinggi. Perbandingannya, Indonesia US$23,9 per orang/ jam, sedangkan Malaysia US$16,7 per orang/jam.

Namun, Malaysia unggul di sektor pertambangan dan penggalian yang bisa menghasilkan US$129,7 per orang/ jam pada 2020. Sementara di Indonesia hanya sebesar US$23,5 per orang/ jam pada 2020, yang kemudian meningkat menjadi US$50,1 per orang/ jam pada 2022.

Pola serupa juga terjadi di Singapura. di industri pengolahan mencapai US$216,9 per orang/jam. Namun, angka produktivitas di sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan serta pertambangan dan penggalian cuma sebesar US$6,1 per orang/ jam.

Pola tingkat produktivitas ini serupa dengan di tanah air. Di mana tenaga kerja pertanian, kehutanan, dan perikanan termasuk sektor yang menyumbang produktivitas yang rendah. 

Jadi produktivitas semestinya tidak disamaratakan berdasarkan angka agregat. Angka produktivitas di beberapa sektor usaha bisa melampaui dan mengangkat rata-rata nasional, sehingga menutupi produktivitas tenaga kerja di sejumlah sektor lain yang sebetulnya rendah.

Halaman:

Editor: Aria W. Yudhistira