Advertisement
Advertisement
Analisis | Jumlah Wirausahawan di Indonesia Ganjal Pertumbuhan Ekonomi - Analisis Data Katadata
ANALISIS

Jumlah Wirausahawan di Indonesia Ganjal Pertumbuhan Ekonomi

Foto: Joshua Siringo ringo/ Ilustrasi/ Katadata
Kewirausahaan adalah salah satu strategi mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Persoalannya, jumlah wirausahawan Indonesia masih rendah dibandingkan negara lain. Rasio kewirausahaan Indonesia hanya 3,47%, lebih rendah dari Singapura yang mencapai 8,76% dari total penduduk. Salah satu ciri kewirausahaan adalah kemampuan mengambil risiko dan berinovasi.
Vika Azkiya Dihni
18 Mei 2023, 09.05
Button AI Summarize

Joseph Schumpeter dalam The Theory of Economic Development mengatakan, kewirausahaan merupakan salah satu roda penggerak pembangunan ekonomi. Kewirausahaan atau entrepreneurship akan mendorong inovasi, menciptakan lapangan pekerjaan baru, dan peningkatan penerimaan negara melalui pajak.

Seorang wirausahawan atau pengusaha memiliki motivasi atau mimpi tinggi, berani mencoba, inovatif, dan mandiri. Mereka dituntut mampu melakukan perubahan dan menghasilkan sesuatu yang baru. Dengan kemampuan tersebut akan membuat usahanya lebih bernilai sehingga menjadi daya tarik konsumen. 

Alhasil, akan terjadi pertukaran barang dan jasa, baik berupa sumber daya alam, uang, sumber daya sosial, kesempatan, maupun sumber daya manusia. Dalam ilmu ekonomi, kondisi ini dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi suatu negara.

Persoalannya, jumlah wirausahawan di Indonesia masih tergolong sedikit. Dibandingkan negara lain, rasio kewirausahaan Indonesia masih rendah, yakni hanya 3,47% dari total penduduk. Bandingkan dengan Singapura yang mencapai 8,76%. Sedangkan Malaysia dan Thailand sudah di atas 4,5%. Bahkan di negara maju rata-rata sudah 10-12%.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, rasio kewirausahaan menjadi prasyarat Indonesia untuk menjadi negara maju pada 2045. KemenKopUKM menargetkan 1 juta wirausahawan baru bisa lahir pada 2024.

“Jadi bukan sekadar infrastruktur, pembangunan SDM, tapi juga kita harus menyiapkan pengusaha-pengusaha yang unggul yang inovatif,” kata Teten beberapa waktu lalu. 

Pada 2022, Presiden Joko Widodo mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 2 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional. Dalam Perpres tersebut, pemerintah menargetkan rasio kewirausahaan sebesar 3,95% pada 2024.

Berdasarkan Global Entrepreneurship Index (GEI), Indonesia masih menempati urutan ke-75 dari 137 negara dengan skor 26. Indeks ini mengukur kemampuan suatu negara menghasilkan wirausahawan. Posisi GEI Indonesia juga masih tertinggal dibanding beberapa negara tetangga di ASEAN.

Sementara dalam laporan Global Entrepreneurship Monitor (GEM), persentase individu dewasa di Indonesia yang terlibat aktivitas wirausaha awal cenderung turun pada periode 2013-2022. Indikator ini mengacu pada total early entrepreneurial activity (TEA).  

GEM mengukur tingkat kewirausahaan berdasarkan survei penduduk dewasa yang melibatkan minimal 2000 individu usia 18-64 tahun secara nasional. Pada 2022, nilai TEA Indonesia berada di peringkat 36 dari 49 negara. 

Lebih Nyaman Mencari Kerja

Membangun budaya wirausaha di Indonesia memang tidak bisa dilakukan dalam sekejap. Apalagi budaya orang Indonesia selama ini lebih cenderung untuk mencari pekerjaan setelah mengenyam pendidikan, bukan membuat lapangan kerja (wirausaha).

Halaman:

Editor: Aria W. Yudhistira