Cek Data: Benarkah Solo ‘Diguyur’ Proyek Pemerintah karena Gibran?
Penetapan Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto menuai polemik. Rekam kariernya pun disorot. Salah satunya Wali Kota Surakarta tersebut mendapatkan keistimewaan dari pemerintah pusat dengan guyuran berbagai proyek strategis selama dirinya menjadi kepala eksekutif di kota tersebut.
Guyuran tersebut dituding sarat kepentingan karena status Gibran sebagai anak sulung Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Lalu bagaimana data proyek pemerintah pusat di Solo? Benarkah ada keistimewaan untuk Gibran?
Kontroversi
Dugaan bahwa Kota Surakarta atau Solo “dibanjiri” proyek yang dibiayai pemerintah pusat salah satunya muncul di X atau Twitter. Akun @elisa_jkt menyebut ada delapan dari 16 program strategis Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta yang dibiayai pemerintah pusat.
“Di Indonesia, mungkin satu-satunya kota sekunder yang punya banyak proyek pusat ya Solo. Anaknya siapa dulu dong?” kata Elisa pada 15 Oktober 2023.
Jika terkagum2 kok “wah di Solo banyak banget pembangunan baru!”, maka saya mengingatkan 8 dari 16 program strategis pemkot Solo itu dibayarin Pemerintah Pusat.????
Di Indonesia, mungkin satu2nya kota sekunder yg pny byk proyek pusat ya Solo.
Anaknya siapa dulu dong, #ehh ????— Elisa (@elisa_jkt) October 15, 2023
Mengutip situs Pemkot Surakarta, ada 16 prioritas pembangunan selama pemerintahan Gibran. Proyek-proyek tersebut antara lain Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Islamic Center, rel layang Simpang Tujuh Joglo, revitalisasi Technopark, revitalisasi Ngarsopuro dan koridor Gatot Subroto, serta revitalisasi Pura Mangkunegaran.
Lalu, revitalisasi Kebun Binatang Jurug, Shelter Manahan, revitalisasi Lokananta, revitalisasi Taman Balekambang Solo, revitalisasi Sentra IKM Mebel Gilingan, revitalisasi Pasar Jongke, Museum of Culture and Technology, PLTSa Putri Cempo, revitalisasi GOR Indoor Manahan, dan penataan kawasan kumuh Semanggi-Mojo.
(Baca: Jejak Dinasti Politik Keluarga Presiden dari Soekarno Hingga Jokowi)
Sejumlah media telah mengangkat daftar proyek ini sebagai berita. Menurut Kompas.com, proyek-proyek prioritas Gibran yang dibiayai APBN adalah rel layang Simpang Joglo, revitalisasi Taman Balekambang, revitalisasi Pasar Jongke, revitalisasi Pasar Mebel Gilingan, revitalisasi Lokananta, penataan Jalan Ngarsopuro-Gatot Subroto, renovasi Pura Mangkunegaran, PLTSa Putri Cempo.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengakui memang ada proyek Kementerian PUPR di Solo. Namun, ini tidak berarti menganakemaskan kota asal Presiden Joko Widodo tersebut.
“Kalau ada beberapa program di situ ya memang pas ada di situ, tapi tidak ada namanya karena prioritas. Ya memang kebutuhan,” kata Basuki dikutip dari Kompas.com, pada Rabu, 25 Oktober.
Faktanya
Proyek-proyek yang disebut dalam pemberitaan Kompas.com memang bersumber dari APBN. Namun, ini tidak bisa menunjukkan ada pengistimewaan untuk Solo karena Gibran anak presiden.
Data tersebut hanya menunjukkan proyek-proyek pemerintah pusat selama Gibran menjabat. Namun tidak dibandingkan dengan proyek semasa wali kota sebelumnya atau dengan proyek-proyek di daerah lain.
Untuk tulisan ini, kami mencoba membandingkan jumlah dan nilai proyek pemerintah pusat di Solo sebelum dan saat Gibran menjabat. Kemudian data-data tersebut juga dibandingkan dengan data di kota-kota lain.
(Baca: Mengapa Suara Pemilih NU dan Jawa Timur jadi Rebutan Capres?)
Kami menggunakan data Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) untuk mencatat proyek-proyek pemerintah pusat yang dilakukan di Kota Surakarta pada 2011 - 2023. Proyek-proyek ini dilakukan Kementerian PUPR dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sebagai penanggung jawab sebagian besar proyek infrastruktur pemerintah pusat.
Kami membatasi data nilai kontrak hanya untuk pekerjaan konstruksi setiap proyeknya saja. Ini berarti nilai kontrak yang tercantum tidak melibatkan nilai untuk jasa konsultasi atau jasa lainnya.
Temuan kami menunjukkan pembangunan proyek pemerintah pusat di Solo tidak mengalami peningkatan setelah Gibran menjabat. Bahkan sewaktu dipimpin FX Hadi Rudyatmo (2016 – 2021) jumlah maupun nilai proyeknya masih lebih tinggi.
FX Hadi Rudyatmo adalah Wakil Wali Kota Surakarta pada saat Jokowi menjabat wali kota pada 2005-2012. Pada saat Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta, dia menggantikan posisi Jokowi hingga 2015. Pada tahun itu, dia memenangi pilkada dan menjadi wali kota Solo periode 2016-2021.
Selama lima tahun periode pemerintahannya, sejumlah proyek Kementerian PUPR dan Kemenhub dilaksanakan di Solo. Total ada 60 proyek dengan nilai kontrak Rp3,55 triliun. Jika dirata-rata, nilai proyeknya mencapai Rp710 miliar per tahun.
Jumlah dan nilai proyek pada masa Hadi ini masih jauh lebih tinggi dibandingkan dengan periode Gibran. Selama 2021 – 2023, Solo mendapat total 32 proyek dengan nilai Rp2 triliun. Jika dirata-rata nilai proyeknya sebesar Rp667,35 miliar setiap tahun.
Data ini menunjukkan nilai proyek pemerintah pusat pada periode pemerintahan Gibran tidak lebih besar dibandingkan pemerintahan sebelumnya.
Perbandingan dengan Kota Lain
Namun jika dibandingkan dengan kota-kota lain di Pulau Jawa, seperti Kota Cirebon, Kota Malang, Kota Madiun, dan Kota Tasikmalaya, proyek pemerintah pusat di Solo terlihat ada kesenjangan. Sebagai catatan, keempat kota dipilih karena bukan ibu kota provinsi dan berstatus kota bukan kabupaten.
Selama tiga tahun Gibran menjabat (2021-2023), Solo memperoleh 32 proyek senilai Rp2 triliun. Sementara pada periode yang sama, kota-kota tersebut rata-rata hanya mendapatkan kurang dari 10% dari angka yang diperoleh Solo.
Cirebon hanya ada 7 proyek senilai Rp171,3 miliar dan Tasikmalaya memiliki 5 proyek dengan nilai Rp137,9 miliar. Sementara, Malang memiliki 3 proyek dengan nilai Rp165,2 miliar dan Madiun memiliki 11 proyek senilai Rp161,08 miliar.
Faktor Jokowi
Gibran atau Hadi memang bukan faktor penyebab pembangunan di Kota Solo melesat, melainkan Jokowi. Proyek-proyek pemerintah pusat mulai banyak dilakukan di kota tersebut sejak Jokowi menjabat presiden pada 2014.
Pada 2011-2014 misalnya, total nilai proyek pemerintah pusat di Solo hanya Rp55,8 miliar. Begitu Jokowi tinggal di Istana Bogor, Solo mulai dibanjiri proyek. Pada 2015, nilai proyek pemerintah pusat mencapai Rp87,2 miliar atau melonjak 56% dibandingkan total selama empat tahun sebelumnya.
Selanjutnya, nilai proyek meningkat menjadi ratusan miliar tiap tahunnya. Pada 2017, ada 17 proyek pemerintah pusat dengan nilai kontrak total mencapai Rp1,36 triliun di Solo. Ini menjadi tahun dengan jumlah dan nilai proyek tertinggi selama 2011 – 2023.
Ada tiga proyek utama pemerintah pusat di Solo jika dilihat dari nilai kontraknya. Ketiga proyek ini juga dibagi dalam beberapa paket.
Proyek pertama adalah penanganan banjir Kota Surakarta yang terbagi dalam tiga paket pada 2016. Total nilai kontrak untuk proyek ini mencapai Rp493,96 miliar. Proyek di bawah Kementerian PUPR ini menggunakan APBN untuk tahun jamak 2016, 2017, dan 2018.
Selanjutnya adalah pembangunan jalur kereta api yang menghubungkan Stasiun Solo Balapan dan Bandar Udara Adi Soemarmo pada 2017. Proyek ini terdiri dari lima proyek pembangunan jalur terpisah dan satu proyek persinyalan jalur. Total, proyek ini mencapai Rp740,2 miliar dari APBN.
Proyek ketiga adalah pembangunan jalur kereta layang yang menghubungkan Stasiun Solo Balapan dan Stasiun Kadipiro. Proyek ini juga yang melewati simpang Joglo yang menjadi prioritas Gibran. Proyek ini berjalan mulai 2021 hingga 2024.
Kemenhub membagi proyek ini dalam empat pekerjaan pembangunan jalur. Total belanja negara yang dihabiskan untuk proyek ini mencapai Rp774,2 miliar.
Data ini membuktikan bahwa dugaan bahwa Solo “diguyur” proyek pemerintah pusat sejak Gibran menjadi wali kota kurang tepat. Guyuran ini sudah terjadi sebelum anak sulung Jokowi itu menyatakan berminat terjun ke dunia politik.
Namun yang pasti, pembangunan di Kota Solo mulai pesat sejak Jokowi menjadi presiden.
Referensi
Kompas.com. 18 Oktober 2023. “Dipimpin Gibran, Kota Solo Kebanjiran Proyek ‘Pusat’, Ini Deretannya” (Akses 24 Oktober 2023)
Kompas.com. 25 Oktober 2023. “Gibran Disorot karena ‘Diguyur’ Proyek Pusat Selama Jadi Wali Kota Solo, Menteri PUPR Beri Penjelasan” (Akses 26 Oktober 2023)
Pemerintah Kota Surakarta. 5 Februari 2023. “16 Titik Prioritas Pembangunan yang Digarap di 2023, Ada yang Sebagian Sudah Rampung” (Akses 24 Oktober 2023)
Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Cari Paket. (Akses 25 Oktober 2023)
Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kementerian Perhubungan. Cari Paket. (Akses 25 Oktober 2023)
Daftar proyek PUPR dan Kemenhub di Solo. (Dokumentasi Katadata, 27 Oktober 2023)
---------------
Jika Anda memiliki pertanyaan atau informasi yang ingin kami periksa datanya, sampaikan melalui email: cekdata@katadata.co.id.