Inilah Pendanaan Transisi Energi JETP yang Diincar Indonesia

Dzulfiqar Fathur Rahman
10 November 2022, 16:03
transisi energi, pembangkit listrik, energi bersih , emisi karbon
ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/wsj.
Pekerja memeriksa panel-panel surya dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di atap pabrik Danone-AQUA Mambal di Badung, Bali, Rabu (31/8/2022).

Pemerintah sedang bernegosiasi pendanaan pengurangan emisi karbon melalui program pendanaan kemitraan transisi energi yang adil atau Just Energy Transition Partnership (JETP). Ini merupakan bagian dari program kelompok negara mitra internasional atau International Partners Group (IPG) yang dipimpin Inggris. 

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan mengatakan, kerja sama pendanaan tersebut dapat dimanfaatkan untuk terminasi PLTU batu bara. Dengan begitu, Indonesia dapat mengurangi sebaran emisi gas rumah kaca (GRK) yang lebih signifikan. 

“Kami berencana mengumumkan pernyataan bersama tentang JETP dalam Presidensi G20 di Bali pada 15 November 2022,” kata Luhut saat menjadi pembicara dalam diskusi “Energy Transition on Achieving Net Zero Emission A High Call for Urgency” di COP27 Mesir, 8 November 2022 lalu. 

JETP pertama kali diluncurkan pada KTT Perubahan Iklim PBB ke-26 di Glasgow, Skotlandia pada 2021. Program ini merupakan inisiasi kelompok negara-negara kaya yang tergabung dalam IPG antara lain Inggris, Prancis, Jerman, Amerika Serikat (AS), dan Uni Eropa (UE). 

Program pendanaan ini untuk membantu negara-negara berkembang meninggalkan energi batu bara. Sekaligus mendorong transisi ke penggunaan teknologi yang lebih rendah karbon. 

Indonesia adalah salah satu negara yang berpotensi menerima pendanaan tersebut. Indonesia diperkirakan membutuhkan investasi transisi energi mencapai US$25-30 miliar atau sekitar Rp393-471 triliun selama delapan tahun ke depan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...