Prospek Indonesia Tetap Positif di Tengah Perlambatan Ekonomi

Aria W. Yudhistira
Oleh Aria W. Yudhistira - Tim Publikasi Katadata
29 Oktober 2015, 14:55
Suasana lansekap pemukiman dan gedung bertingkat di Jakarta.
Arief Kamaludin|KATADATA

Ekonomi Indonesia diperkirakan hanya tumbuh sekitar 4,7 persen pada tahun ini, laju terendah sejak 2009. Perlambatan terjadi seiring dengan nilai tukar rupiah yang juga melemah, bahkan sempat mencapai titik terendah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sejak krisis 1997. Ini menimbulkan kekhawatiran aliran modal asing akan deras keluar sehingga membawa Indonesia kembali kepada krisis ekonomi.

DBS Group Research menilai kekhawatiran ini sangat berlebihan karena yang dialami Indonesia bukan hal unik. Perlambatan ekonomi tidak hanya terjadi di Indonesia, melainkan juga di negara-negara lain. Perlu dicatat, dolar AS mengalami penguatan terhadap hampir seluruh mata uang global, dan bukan cuma terhadap rupiah.

Sepanjang Januari-Oktober 2015 memang ada aliran modal keluar dari bursa saham sebesar US$ 1,3 miliar. Namun di pasar obligasi negara, pembelian bersih asing dalam periode yang sama mencapai US$ 5 miliar. Ini artinya masih lebih banyak dana yang masuk ketimbang keluar. Investor di pasar obligasi memiliki horizon investasi yang cenderung jangka panjang, sehingga menilai prospek Indonesia masih akan baik untuk waktu lama.

Secara fundamental, kondisi Indonesia sekarang sudah jauh lebih baik. Pemerintah sudah berhasil menurunkan rasio utang dari 100 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2000 menjadi 25 persen. Kapasitas cadangan devisa masih mampu menutupi lebih dari 200 persen utang luar negeri jangka pendek, dibandingkan cuma 50 persen selama tiga tahun sebelum 1997.

Indonesia Jauh dari Krisis 1997
 

Saat ini rata-rata defisit neraca transaksi berjalan sebesar 3 persen, sama seperti sebelum krisis 1997-98. Tapi yang membedakannya, nilai investasi langsung asing (FDI) bersih mencapai 2 persen terhadap PDB. Masih lebih tinggi dibandingkan hanya 0,8 persen sebelum krisis 1997.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...