Empat Faktor yang Menyebabkan Rupiah Menguat

Aria W. Yudhistira
7 Oktober 2015, 11:58
Rupiah
Arief Kamaludin|KATADATA
Nilai tukar rupiah pada hari ini menguat hingga 5 persen sejak 1 Oktober lalu. Kenaikan ini merupakan yang tertinggi sejak September 2013.

KATADATA - Nilai tukar rupiah kembali mengalami penguatan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dalam empat hari berturut-turut. Pagi ini rupiah dibuka di angka Rp 14.179 per dolar AS, bahkan di pasar spot rupiah sudah berada di kisaran Rp 13.900-an. Sejak 1 Oktober, rupiah sudah menguat hingga 5 persen, yang merupakan kenaikan tertinggi sejak September 2013.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Katadata dari para pelaku pasar keuangan, ada empat faktor yang menyebabkan kenaikan kurs rupiah pada saat ini. Faktor yang pertama adalah adanya permintaan kepada PT Pertamina (Persero) untuk mengurangi pembelian dolar AS.

““Ada sejumlah BUMN, termasuk Pertamina, yang biasanya perlu dolar AS dalam jumlah besar, mengurangi pembeliannya,” ujar sumber Katadata di lingkungan BUMN, Rabu (7/10).

Kedua, faktor pelemahan dolar AS akibat realisasi data tenaga kerja dan manufaktur di Amerika Serikat yang tidak sesuai ekspektasi. Hal ini telah menyebabkan dolar AS melemah, bukan saja terhadap rupiah, tapi juga mata uang di negara-negara lain. (Baca: Penguatan Rupiah yang Paling Tinggi di Asia)

Ketiga, BI memanfaatkan momentum pelemahan dolar terhadap mata uang di berbagai negara, dengan cara melakukan intervensi melalui pelepasan cadangan dolarnya. Akibatnya, rupiah yang selama beberapa waktu terakhir terus melemah, kembali menguat.

Keempat, yang juga menyebabkan penguatan rupiah pada beberapa hari ini, terkait dengan informasi seputar masuknya dana asing dalam jumlah besar melalui pasar modal. Salah satu pemicunya, yaitu terkait dengan rencana penerbitan saham baru (rights issue) PT HM Sampoerna Tbk senilai hampir Rp 21 triliun.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati, Arnold Sirait
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...