Turunkan Harga BBM, Pemerintah Tak Siapkan Anggaran untuk Pertamina

Aria W. Yudhistira
2 Oktober 2015, 14:09
BBM Pertamina
Arief Kamaludin|KATADATA
Presiden Joko widodo meminta harga BBM diturunkan untuk mendorong daya beli masyarakat.

KATADATA - Pemerintah tidak menyiapkan anggaran untuk menutup kerugian PT Pertamina (Persero) yang berasal dari penjualan bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium dan Solar. Pemerintah masih cari cara untuk menurunkan harga BBM, tapi tidak menyebabkan keuangan perusahaan pelat merah itu merugi.

“Enggak ada (anggaran). Coba dibongkar anggarannya (APBN-P 2015), ada enggak? APBN 2016 dari mana coba?” kata Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro seusai rapat kerja nasional mengenai akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (2/10).

Advertisement

Pertamina sebelumnya menyatakan mengalami kerugian dari penjualan Premium, yang hingga bulan Agustus lalu sebesar Rp 14,8 triliun seiring dengan pelemahan nilai tukar rupiah. Nilai kerugian itu berdasarkan perhitungan indikator Mean of Platt Singapore (MOPS) sebesar US$ 65,31 per barel dan nilai tukar rupiah sebesar Rp 13.562 per dolar Amerika Serikat (AS) dari periode 25 Juli sampai 24 Agustus 2015.

(Baca: Pemerintah Minta BPKP Audit Kerugian Pertamina Terkait Harga BBM)

Meski begitu, Bambang mengatakan, pemerintah akan tetap memperhatikan keuangan Pertamina. Namun dia tidak menyebutkan apa langkah yang dipersiapkan pemerintah untuk menjaga neraca keuangan Pertamina. (Baca: Pemerintah Ubah Penetapan Harga BBM Menjadi Triwulanan)

“Pokoknya enggak ada anggaran pemerintah. Tapi kami upayakan Pertamina tidak kerepotan. Gitu saja,” kata dia. “Kalau kebijakan harga tanya kementerian ESDM, tapi kami intinya menjaga supaya Pertamina juga tidak kesulitan. Tapi kami juga perhatikan harga yang terjangkau oleh masyarakat.”

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement