Menteri BUMN Tetap Lanjutkan Proyek Kereta Cepat

Aria W. Yudhistira
4 September 2015, 18:07
Katadata
KATADATA
Menteri BUMN Rini Soemarno.

KATADATA ? Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M. Soemarno mengatakan, pemerintah akan tetap membangun jaringan kereta cepat yang menghubungkan Jakarta-Bandung. Kementerian BUMN menunjuk konsorsium BUMN yang dipimpin oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (Wika) untuk mengerjakan proyek tersebut.

?Kalau jadi, pasti jadi. Tinggal speed-nya (kecepatannya) berapa. Itu yang utama mengingat akhirnya kami yang mengkalkulasi,? kata Rini dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Jumat (4/9).

Dia membantah pemberitaan bahwa pemerintah membatalkan proyek kereta cepat tersebut. Menurut dia, keputusan pemerintah adalah pembangunan jaringan transportasi ini tidak boleh menggunakan anggaran negara, termasuk juga dalam pemberian jaminan dari pemerintah.

Adapun pendanaan proyek, Kementerian BUMN akan menjaring dana dari investor luar negeri, terutama pinjaman yang bersifat jangka panjang. ?Proyek ini perlu waktu pengembalian. Jadi pinjaman perlu jangka panjang minimal 30 tahun ke atas kami harap 40 tahun ke atas,? kata Rini. (Baca: Pemerintah Batalkan Pembangunan Kereta Cepat)

Pemerintah, lanjut Rini, meminta agar Cina dan Jepang, dua negara yang berminat membangun kereta cepat, untuk memperbaiki proposalnya. Misalnya, terkait tingkat kecepatannya serta skema pembiayaannya. ?Nggak ada pembatalan apa-apa. Kami menganalisa secara mendalam proposal ini. Tapi kami hanya mengatakan harus ada perbaikan sedikit,? tutur dia.  

Terkait konsorsium, Rini mengatakan, pihaknya telah menunjuk konsorsium BUMN untuk mengerjakan proyek ini. Konsorsium yang dipimpin Wika tersebut terdiri dari PT Jasa Marga Tbk, PT Perkebunan Nusantara VIII, dan PT Kereta Api Indonesia. Dia memastikan, dalam pengerjaan proyek ini pemerintah tidak akan memberikan suntikan modal berupa penyertaan modal negara (PMN).

Wika, lanjut dia, memang mengajukan PMN sebesar Rp 3 triliun, tapi itu untuk membangun jalan tol dan pembangkit listrik. ?Untuk pembangunan KA cepat dan medium tidak gunakan PMN,? tutur Rini. (Baca: Proyek Kereta Cepat, Jepang dan Cina Punya Peluang yang Sama)

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...