Kinerja Perdagangan Indonesia Semakin Mengkhawatirkan
KATADATA ? Kinerja ekspor-impor Indonesia semakin melemah. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, kinerja ekspor Indonesia Juli sebesar US$ 11,4 miliar, atau turun 19,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Ini merupakan kinerja ekspor terburuk sejak Agustus 2012.
Begitu pula dengan kinerja impor yang pada Juli mencatatkan sebesar US$ 10,1 miliar atau turun 28,4 persen dibandingkan setahun lalu. Kinerja impor ini bahkan menjadi yang terendah sejak Juli 2009, ketika Indonesia sedang berusaha mengatasi dampak krisis ekonomi 2008.
Turunnya kinerja ekspor-impor tersebut membuat neraca perdagangan Juli mengalami surplus US$ 1,3 miliar. Data perdagangan ini tidak menunjukkan adanya perbaikan setelah pertumbuhan ekonomi menunjukkan perlambatan sejak akhir 2009.
Ekonom Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih menyatakan, kinerja perdagangan Indonesia mengkhawatirkan. Dia meminta pemerintah perlu memperhatikan secara serius kinerja perdagangannya. Menurunnya kinerja impor, terutama bahan baku dan barang modal, merupakan indikasi adanya perlambatan ekonomi.
Jika ini terus berlanjut, maka kinerja investasi bisa terus melemah, terutama pada tahun depan. Akibatnya, target pertumbuhan ekonomi 2016 yang diinginkan pemerintah sebesar 5,5 persen bisa tidak tercapai.