BI Turunkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2015

Aria W. Yudhistira
18 Juni 2015, 18:36
Katadata
KATADATA
Bank Indonesia merevisi target pertumbuhan ekonomi 2015 menjadi 5 persen-5,4 persen pada tahun ini.

KATADATA ? Bank Indonesia (BI) menurunkan target pertumbuhan ekonomi menjadi 5 persen-5,4 persen, dari sebelumnya 5,4 persen-5,8 persen pada tahun ini.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara mengatakan, revisi ini disebabkan kinerja ekspor yang diperkirakan masih akan tertekan seiring tren penurunan harga komoditas. Selain itu, investasi pemerintah yang diharapkan dapat mengompensasi turunnya belanja rumah tangga dan investasi swasta tidak kunjung meningkat pada kuartal II.

Advertisement

BI melihat, pada kuartal II ini kinerja pertumbuhan ekonomi memang sudah lebih baik daripada kuartal sebelumnya. Namun, konsistensi pemerintah untuk mempercepat realisasi belanja dan perbaikan iklim investasi masih berjalan lambat. Padahal, peran pemerintah tersebut penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

?Hingga akhir tahun, kami perkirakan pertumbuhan ekonomi pada kisaran 5-5,4 persen,? tutur Tirta Segara di kantornya, Jakarta, Kamis (18/6).

Selain faktor internal, BI juga melihat peranan perekonomian global terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Yakni, perlambatan ekonomi di beberapa negara seperti Cina berdampak pada menurunya permintaan impor komoditas. Sementara, Indonesia masih mengandalkan komoditas untuk ekspor.

Kemudian, ada kekhawatiran kondisi negosiasi fiskal Yunani tidak berjalan baik. Lalu, diikuti dengan ketidakpastian bank sentral Amerika Serikat (AS), the Fed, untuk menentukan kenaikan suku bunganya (Fed Rate). Hal ini membuat dolar AS menguat terhadap semua mata uang, begitu juga dengan rupiah. Maka, hal ini berpengaruh pada impor barang modal untuk mendorong industri manufaktur.

?Karena ada risiko Yunani dan ketidakpastian kenaikan Fed Rate, risiko di pasar keuangan global masih cukup tinggi. Ini berpotensi mendorong tekanan pembalikan modal portofolio dari negara yang pasarnya tengah berkembang (emerging market), termasuk Indonesia,? ujar dia.

(Baca: BI Beri Sinyal Pertahankan Suku Bunga)

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement