Ekonomi Melambat, Momentum Tepat Rombak Kabinet
KATADATA ? Perlambatan ekonomi yang tengah terjadi saat ini menjadi momentum bagi Presiden Joko Widodo untuk melakukan perombakan susunan kabinet. Pergantian sejumlah menteri, terutama di bidang ekonomi, dinilai dapat memberikan persepsi positif kepada pelaku pasar.
Ekonom PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Agustinus Prasetyantoko menilai, kinerja beberapa menteri di bidang ekonomi tidak memuaskan. Beberapa menteri itu antara lain, Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri PPN/ Kepala Bappenas Andrinof Chaniago, Menteri Perindustrian Saleh Husin, dan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel.
?Mereka sepertinya tidak mengerti bidangnya masing-masing,? kata Prasetyantoko di Gedung Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Jakarta, Selasa (12/5).
Ini terbukti dari pencapaian pertumbuhan ekonomi kuartal I-2015 yang tidak mencapai target. Ekonomi hanya tumbuh 4,7 persen, turun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 5,14 persen. Sementara pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi pada tahun ini sebesar 5,7 persen.
?Reshuffle kabinet akan jadi momentum bagus, apalagi kalau hitung-hitungan kapabilitas menteri,? kata dia.
Menurut dia, banyak pelaku ekonomi, baik investor di pasar saham maupun industri, berharap akan rencana yang digariskan Presiden Joko Widodo. Harapan ini kemudian menimbulkan sentimen positif di antara pelaku pasar. Namun seiring dengan kinerja anggota kabinet, apalagi setelah target perekonomian yang dipatok sebesar 5,7 persen tidak tercapai, pasar kemudian meresponsnya secara negatif.
?Keraguan pasar ini ditambah dengan pertumbuhan ekonomi kuartal I yang hanya 4,71 persen. Ini akibat sentimen bertemu dengan fundamental yang tidak terlalu baik,? papar Prasetyantoko.