Ancaman Wabah Virus Nipah

Image title
10 Februari 2021, 07:20

Para pakar kesehatan menyoroti potensi terjadinya wabah virus nipah (NIV). Pemerintah diharapkan dapat mewaspadai dan mengantisipasi merebaknya virus tersebut, di tengah pandemi Covid-19.

Virus nipah pertama kali muncul di Malaysia pada 1998. Nama desa tempat kemunculannya kemudian menjadi nama virus tersebut. Virus ini berasal dari kelelawar buah bergenus Pteropus yang tersebar di sejumlah negara, seperti Australia, Thailand, Vietnam, termasuk Indonesia. (Analisis Data: Jalan Terjal Program Vaksinasi Covid-19 di Indonesia)

Selain kelelawar buah, babi turut menjadi inang tambahan. Virus nipah bersifat zoonosis (penularan dari hewan ke manusia) yang dapat menular secara ekskresi dan sekresi.

Individu yang terjangkit virus nipah akan mengalami beberapa gejala. Beberapa di antaranya adalah demam, sakit kepala, nyeri otot (myalgia), muntah, dan sakit tenggorokan. Gejala terparah yang dapat menyerang adalah radang otak dan kejang hingga koma selama 24-48 jam. Masa inkubasi virus nipah selama 4-14 hari, namun dapat mencapai 45 hari dalam kasus tertentu. (Analisis Data: Efektivitas "Gas - Rem" Jokowi Tangani Pandemi dan Pulihkan Ekonomi)

“Virus nipah adalah penyakit menular lain yang dapat menimbulkan kekhawatiran besar. Nipah bisa merebak kapan saja. Pandemi berikutnya bisa jadi infeksi yang tahan terhadap obat,” kata Direktur Eksekutif Badan Akses Obat-obatan, Jayasree K Iyer, dikutiip dari The Guardian.

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami