Vaksinasi Massal Memicu Varian Baru Corona?

Andrea Lidwina
26 April 2021, 09:29

Seorang ilmuwan asal Belgia menulis surat terbuka pada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada awal Maret lalu. Dia mengatakan vaksinasi massal yang kini dilakukan hampir di seluruh dunia bisa memicu varian baru virus corona yang lebih mematikan. (Baca: Apakah Vaksin Covid-19 Merusak Sel Otak dan Darah?)

Namun berdasarkan penelusuran Katadata.co.id, varian baru disebabkan oleh mutasi virus. Mutasi merupakan perubahan struktur dan genetik virus ketika berkembang biak di tubuh sel inang (manusia dan hewan). Namun, perubahan ini dapat dihambat oleh sistem kekebalan tubuh. (Analisis Data: Mengapa Covid-19 Akan Terus Ada dan Menjadi Endemik?)

Beberapa varian baru virus corona yang ditemukan selama pandemi berlangsung adalah B1351 (asal Afrika Selatan), B117 (Inggris), dan P1 (Brasil). Ketiganya pun muncul sebelum program vaksinasi dimulai.

Vaksinasi justru mampu mencegah munculnya varian baru. Pertama, vaksin berasal dari virus yang dimatikan atau dilemahkan sehingga tidak menyebabkan infeksi Covid-19. Vaksin akan mendorong sistem imun tubuh untuk mengenali virus dan mencegahnya berkembang biak.

Kedua, vaksinasi massal akan membentuk kekebalan kelompok (herd immunity). Kekebalan ini mampu mengurangi jumlah orang yang rentan terinfeksi serta menurunkan potensi sirkulasi dan mutasi virus. (Baca: Akhir Uji Klinis Vaksin Nusantara)

Dengan begitu, Katadata.co.id berkesimpulan informasi yang menyebutkan bahwa vaksinasi massal bisa menyebabkan munculnya varian baru virus corona adalah keliru.

Konten cek fakta ini kerja sama Katadata dengan Google News Initiative untuk memerangi hoaks dan misinformasi vaksinasi Covid-19 di seluruh dunia.

google news initiative x katadata
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami