Bahaya Kasus Covid-19 di Kudus

Image title
8 Juni 2021, 09:05

Kabupaten Kudus tengah menjadi sorotan lantaran kasus Covid-19 di pesisir utara Jawa Tengah itu melonjak. Berdasarkan data Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus, terdapat 1.694 kasus aktif hingga 6 Juni 2021. Angka ini naik 1.360% dalam sebulan.

Sementara dalam sepekan terakhir, terdapat rata-rata 186 tambahan kasus baru dan 15 orang yang meninggal per hari. Total angka kematian akibat Covid-19 di Kudus mencapai 718 jiwa, atau melejit 33% dalam sebulan terakhir pada periode 10 Mei-6 Juni 2021. (Baca: Habis Lebaran, Terbit Kasus Positif Covid-19)

Lonjakan kasus Covid-19 Kudus menyebabkan 358 tenaga kesehatan terkonfirmasi Covid-19. Kondisi itu beriringan dengan beban fasilitas kesehatan, seperti keterisian tempat tidur rumah sakit yang meningkat.

Kondisi ini menyebabkan pasien dirujuk ke rumah sakit luar kabupaten, salah satunya Semarang. Angka kematian yang membeludak mengakibatkan adanya antrean pemakaman jenazah.

Penyebab kenaikan kasus karena masyarakat yang mulai abai protokol kesehatan, serta ketidakpatuhan isolasi mandiri. Aktivitas mudik dari luar Kudus dan kepulangan pekerja migran juga menyumbang ledakan kasus. (Baca: Vaksin Covid-19 Punya Cip dan Daya Magnetis?)

Pemerintah tengah meneliti pemeriksaan sampel Covid-19, guna mendeteksi varian baru corona yang diduga ikut andil pada tingginya laju penularan di Kudus. Menurut Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, membeludaknya penularan Covid-19 di Kudus ditengarai ziarah dan tradisi Kupatan usai Lebaran.

“Ini memicu kerumunan dan meningkatkan penularan di tengah masyarakat,” ujar Wiku pada Jumat (4 Juni 2021) seperti dilansir dari Antara.

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami