Adi Utarini Tokoh Dunia Peneliti Nyamuk dari Yogyakarta
Majalah Time menobatkan Adi Utarini, peneliti dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta sebagai salah satu tokoh berpengaruh di dunia 2021. Dia menjadi pionir dalam pengembangan metode wolbachia untuk mengontrol nyamuk penyebab demam berdarah dengue (DBD).
Metode tersebut dinilai berhasil untuk mencegah penularan DBD yang setiap tahun menjangkit 390 juta orang di dunia. Selain DBD, metode tersebut juga dapat mencegah penyakit bawaan dari nyamuk lain, seperti zika, chikungunya, dan yellow fever.
Adi Utarini bersama dengan tim peneliti World Masquito Program (WMP) mengembangbiakkan nyamuk yang telah diberi bakteri wolbachia di Laboratoriun Entomologi WMP Yogyakarta. Tim ini membuktikan bahwa nyamuk yang diberi wolbachia aman bagi manusia.
Setelah diternak, nyamuk wolbachia dilepas di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul selama 27 bulan sejak 2017. Tim menggunakan 12 sampel dari 24 area Kota Yogyakarta dan sebagian Kabupaten Bantul yang dipilih secara acak. Hasilnya, populasi nyamuk ini terbukti mampu menurunkan 77% kasus DBD di Yogyakarta.
“Lewat hasil penelitian ini kami yakin berharqap bisa diterapkan di daerah lain, sehingga mampu memproduksi telur nyamuk wolbachia lebih banyak,” kata Adi Utarini.