Molnupiravir Obat Ampuh Covid-19?
Perusahaan farmasi Merck mengklaim obat buatannya “Molnupiravir” bisa menjadi opsi pengobatan Covid-19. Pil antivirus ini akan menjadi obat oral pertama untuk pasien corona jika proses izin penggunaan obat ini disetujui oleh badan pengawas obat dan makanan Amerika Serikat (FDA).
Merck dan perusahaan mitra, Ridgeback Biotherapeutics, mengumumkan hasil uji klinis fase 3 penggunaan Molnupiravir pada Jumat (1/10) lalu. Hasil penelitian tersebut menunjukkan, obat ini mampu mengurangi 50% risiko rawat inap pasien dan kematian akibat Covid-19, pada pasien gejala ringan dan sedang.
Hasil penelitian itu juga mencatat, hanya ada 7,3% pasien Covid-19 yang dirawat. Kemudian, tak ada pasien yang meninggal setelah 29 hari pemberian obat ini. Selain itu, hasil penelitian ini juga menemukan adanya efikasi konsisten terhadap varian Gamma, Delta, dan Mu.
“Antivirus oral yang dapat memengaruhi risiko rawat inap hingga tingkat seperti itu akan menjadi game-changing,” ujar Peneliti Senior di Pusat Perlindungan Kesehatan John Hopkins Amesh Adalja dikutip dari Channel News Asia, Jumat (1/10) lalu.
Adapun studi itu dilakukan terhadap 775 pasien Covid-19 bergejala ringan dan sedang dengan gejala paling lama lima hari. Pasien setidaknya punya satu faktor risiko seperti obesitas, diabetes mellitus, penyakit jantung, dan usia di atas 60 tahun.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tengah aktif mendekati produsen obat Covid-19, baik yang sifatnya antibodi monoklonal maupun obat-obatan antivirus, termasuk Molnupiravir. Dia berharap, dengan upaya tersebut maka ke depannya kebutuhan obat Covid-19 di tengah masyarakat dapat tercukupi dengan baik.
Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan