Polusi Udara Tingkatkan Risiko Diabetes

Monavia Ayu Rizaty
9 Desember 2021, 08:38

Polusi udara ternyata tidak hanya berdampak pada kesehatan pernapasan. Beberapa studi mengungkap bahwa polusi udara juga dapat meningkatkan risiko seseorang terkena diabetes.

Menurut studi yang dilakukan di Provinsi Hunan, Tiongkok pada 2017, setiap kenaikan 1 μg/m3 PM10 meningkatkan prevalensi diabetes tipe 2 sebanyak 4% dan kadar glukosa darah sebanyak 0,02 mmol/L.

Selanjutnya, setiap kenaikan 1 μg/m3 PM2.5 meningkatkan prevalensi diabetes tipe 2 sebanyak 6,8% dan kadar glukosa darah sebanyak 0,036 mmol/L. (Baca: Alarm Baru Bahaya Udara Jakarta)

Sementara, setiap kenaikan 1 μg/m3 NO2 meningkatkan prevalensi diabetes tipe 2 sebanyak 5% dan kadar glukosa darah sebanyak 0,03 mmol/L.

Dilihat dari hasilnya, PM2.5 menjadi jenis polutan yang paling tinggi dalam meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan kadar glukosa darah pada manusia. (Baca: Meluruskan Mitos-Mitos Udara Bersih di Sekitar Kita)

Studi di Amerika Serikat terhadap sekelompok mantan tentara juga menunjukkan, kenaikan PM2.5 sebesar 10 μg/m3 menyebabkan kenaikan risiko bahaya atau Hazard Ratio (HR) diabetes sebanyak 1,15 kali. Studi tersebut juga mengungkap bahwa 14% dari total hidup yang sehat telah hilang.

Para peneliti tidak mengetahui secara jelas mekanisme polusi terhadap diabetes. Namun, beberapa polutan telah diketahui dapat masuk ke aliran darah kemudian berinteraksi dengan jaringan dan organ. Interaksi tersebut mengganggu tubuh, mengubah sensitivitas, dan produksi insulin. Menurut peneliti, negara berkembang dan miskin bisa lebih berisiko terkena diabetes akibat polusi udara.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami