“Hybrid Working” Tren Bekerja 2022
Ekosistem dunia kerja diprediksi semakin fleksibel seiring pandemi Covid-19. Sejumlah laporan memprediksi bahwa sistem kerja kombinasi alias hybrid working diprediksi bakal jadi tren bekerja di tahun 2022 ini.
Laporan McKinsey menunjukkan, ada sejumlah alasan mengapa hybrid working diperlukan pekerja di masa pandemi Covid-19. Di antaranya yakni karena sebagian besar karyawan merasa lelah dengan beban kerja saat ini. Selain itu, mereka juga menginginkan keseimbangan kehidupan kerja dan sosial.
Pada pra-pandemi, hanya 30% karyawan yang memilih sistem kerja kombinasi, menurut laporan McKinsey. Namun pascapandemi, sebanyak 52% karyawan memilih sistem kerja yang fleksibel ini.
Setidaknya, ada sejumlah keuntungan yang diperoleh oleh karyawan dengan sistem kerja kombinasi di perusahaannya. Di antaranya yakni bisa bekerja dengan fleksibel, hemat waktu atau biaya, memiliki keseimbangan kehidupan kerja, lebih produktif, lebih banyak waktu dengan keluarga, hingga tingkat stres menjadi berkurang.
“Hybrid working akan menjadi norma, dengan mereka yang bertahan, terutama karena manfaat perekrutan, keragaman, dan keseimbangan kehidupan kerja menjadi semakin jelas,” demikian dikutip dari Wired, Senin 6 Desember 2021 lalu.
Meski demikian, Wired mengatakan, sistem kerja ini tetap membutuhkan upaya yang serius untuk menghindari kerusakan produktivitas waktu bekerja karyawan.