Jejak Polusi dari Transportasi
Emisi gas buang kendaraan merupakan salah satu penyebab polusi udara. Bahkan sektor transportasi menyumbang sekitar seperlima dari emisi karbon dioksida (CO2) secara global.
Berdasarkan data yang dihimpun Our World in Data, pesawat merupakan penghasil jejak karbon tertinggi, terutama penerbangan jarak pendek.
(Baca Analisis Data: Polusi Tak Berkurang Meski Pandemi)
Ini disebabkan pesawat membutuhkan banyak energi untuk lepas landas dibandingkan saat sudah terbang. Sementara untuk penerbangan pendek, posisi pesawat saat terbang di angkasa relatif lebih singkat.
Menurut Eurocontrol, ukuran penerbangan jarak pendek adalah kurang dari 1.500 km, jarak menengah antara 1.500-4.000 km dan jarak jauh lebih dari 4.000 km.
(Baca Analisis Data: Alarm Baru Bahaya Udara Jakarta)
Sedangkan pada transportasi darat, data menunjukkan jika berkendara sendirian terutama yang menggunakan mobil bermesin bensin paling banyak menghasilkan emisi.
Sementara mobil yang diisi dua penumpang, akan mengurangi emisi hingga setengahnya dibandingkan mengemudi sendiri.
Selain itu, melakukan perjalanan sendiri menggunakan mobil pribadi juga menghasilkan lebih banyak emisi ketimbang menggunakan transportasi umum seperti kereta api dan bus.
Data juga menunjukkan bahwa perjalanan menggunakan kereta api bahkan dapat menurunkan emisi karbon hingga 84% daripada penerbangan jarak pendek.
(Baca Analisis Data: Meluruskan Mitos-mitos Udara Bersih di Sekitar Kita)
(Lihat Video: “The Silent Killer” Udara Jakarta)
Adapun kendaraan listrik juga merupakan sarana transportasi yang ramah lingkungan. Namun, bagi yang belum siap untuk beralih ke kendaraan listrik, bisa juga memulainya dengan menggunakan kendaraan umum, seperti bus atau kereta api.