Menimbang Prospek Saham GoTo
PT GoTo Gojek Tokopedia akan segera melantai (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan teknologi berstatus Decacorn ini akan melepas 52 miliar lembar saham baru atau setara dengan 4,35% saham.
GoTo mematok harga saham perdana di kisaran Rp 316-Rp 346 per saham. Dari penawaran saham perdana ini, GoTo berpeluang meraup dana hingga Rp 17,99 triliun.
Jika terealisasi, ini akan menjadi nilai IPO terbesar kedua setelah Bukalapak yang sukses mengumpulkan Rp 21,99 triliun saat IPO pada Agustus 2021 lalu. Sebagian besar dana hasil IPO akan digunakan oleh GoTo (30%), Tokopedia (30%), GoPay (25%), GoFinance (5%), Gojek Singapura (5%), dan Gojek Vietnam (5%).
Meski berskala jumbo, perusahaan yang diklaim sebagai ekosistem terbesar di Indonesia ini masih menderita kerugian. Memiliki total aset Rp Rp 148,2 triliun per 31 Juli 2021,
GoTo masih mengalami kerugian (rugi tahun berjalan) hingga Rp 8,17 triliun pada periode tersebut. Adapun pada 2020, kerugian GoTo tercatat lebih tinggi yakni Rp 16,74 triliun.
Sementara, untuk nilai transaksi bruto atau gross transaction value (GTV) dilaporkan mencapai Rp 165 triliun per 31 Juli 2021, naik 61% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Kerugian yang dialami GoTo disebabkan oleh besarnya biaya beban yang dikeluarkan untuk mendukung pertumbuhan bisnis. Tingginya biaya beban meliputi biaya pengembangan operasional, biaya penjualan dan pemasaran, biaya penyusutan dan amortisasi, biaya pengembangan teknologi, hingga beban gaji dan imbalan karyawan.
Secara umum, pemegang saham GoTo dibagi menjadi pemegang saham dengan hak suara multipel (SDHSM) dan non-SDHSM. Pemegang saham utama GoTo antara lain Goto Peopleverse Fund (8,94%), SVF GT Subco (Singapore) Pte. Ltd. (8,62%), Taobao China Holding Limited (8,76%), dan lain-lain dengan kepemilikan kurang dari 5%. Mereka termasuk dalam pemegang saham non-SDHSM.
Adapun pemegang saham SDHSM terdiri dari PT Saham Anak Bangsa (2,25%), William Tanuwijaya (1,75%), Andre Soelistyo (0,83%), Kevin Bryan Aluwi (0,75%), dan Melissa Siska Juminto (0,42%).