Masalah Besar Ketimpangan Ekonomi di Indonesia

Cindy Mutia Annur
18 Juli 2022, 11:38

World Inequality Lab, lembaga riset yang diinisiasi Paris School of Economics dan Universitas Berkeley, merilis laporan bertajuk World Inequality Report 2022. Dalam laporan tersebut menunjukkan bahwa ketimpangan ekonomi di Indonesia cenderung meningkat dalam dua dekade terakhir. 

Hal ini terlihat dari tingkat pendapatan nasional penduduk dewasa sebelum pajak yang makin berjarak. Pada 2000, selisih antara kelompok 50% terbawah dan 10% teratas hanya sebesar 11 kali, sedangkan pada 2021 sebesar 19 kali. Sedangkan selisih antara kelompok 50% terbawah dan 1% teratas sebesar 41 kali pada 2000, naik jadi 74 kali pada 2021.

Sementara itu, porsi kekayaan individual dikuasai kelompok teratas. Pada kelompok 1% ke atas menguasai 30,2% dari total kekayaan populasi Indonesia. Diikuti oleh kelompok 10% teratas yang menguasai 61%, kelompok 50% terbawah menguasai 4,5% dari total kekayaan populasi tanah air.

Meski tren kekayaan personal penduduk Indonesia sempat turun, tetapi kelompok teratas tercatat lebih cepat pulih dari krisis 1998. Berbeda dengan kelompok terbawah yang pertumbuhan kekayaannya cenderung lamban.

(Baca: Potret Kekayaan Konglomerat, Pejabat, dan Masyarakat Indonesia)

“Sejak tahun 1999 tingkat kekayaan di Indonesia telah mengalami pertumbuhan signifikan. Namun, pertumbuhan ini meninggalkan ketimpangan kekayaan yang hampir tidak berubah,” demikian dikutip dari World Inequality Report 2022.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami