Musim Mengerek Tinggi Suku Bunga
Bank Indonesia (BI) akhirnya menaikkan suku bunga acuan BI 7-Days Repo Rate (BI7DRR). Bank sentral menaikkan sebesar 25 bps menjadi 3,75%, sekaligus yang pertama kali sejak Februari 2021.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, kenaikan suku bunga ini adalah langkah preventif dan forward looking. Hal ini mengingat adanya risiko kenaikan inflasi inti dan ekspektasi inflasi akibat kenaikan harga BBM non subsidi dan pangan.
“Kebijakan ini untuk memperkuat stabilitas rupiah dengan masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global di tengah pertumbuhan ekonomi domestik yang semakin kuat,” kata Perry dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, Selasa (23/8).
Selain itu, Perry juga memperkirakan perekonomian global akan lebih rendah dari prediksi sebelumnya dengan risiko stagflasi yang meningkat. Dia mengatakan, Amerika Serikat dan Cina menunjukkan tanda-tanda perlambatan sedangkan tekanan inflasi global terus meningkat.
Kondisi perlambatan ekonomi di dua ekonomi terbesar dunia tersebut dapat berdampak pada terbatasnya aliran modal asing dan menekan nilai tukar mata uang negara berkembang, seperti Indonesia.
Langkah menaikkan suku bunga ini tidak akan serta merta langsung menekan inflasi. Kepala Ekonom BCA David Sumual mengatakan, inflasi tahun ini tidak akan sesuai dengan target awal 2-4%. Dia memperkirakan inflasi akan tetap di atas 5% hingga akhir tahun.
“Untuk kembali ke rentang target tampaknya agak sulit tahun ini karena harga global juga cenderung naik,” kata David dikutip dari Katadata.co.id, Rabu (24/8).
Akan tetapi, kenaikan suku bunga ini membantu menjangkar inflasi dan menjaga ekspektasi inflasi agar tidak “liar”. Menurutnya, kenaikan inflasi dapat dijaga agar tidak akan signifikan seperti di banyak negara.
Inflasi Indonesia ditetapkan sebesar 4,94% pada Juli 2022, tertinggi dalam tujuh tahun. Meski begitu, inflasi Indonesia masih di bawah negara-negara ASEAN-6 seperti Thailand (7,6%), Singapura (7%), dan Filipina (6,4%).
Kenaikan suku bunga Indonesia pada Agustus membuat Vietnam menjadi satu-satunya negara ASEAN-6 yang belum menaikkan suku bunganya sejak awal tahun. Suku bunga acuan Vietnam konsisten di angka 4%.