Konsumen Bijak Dorong Pertumbuhan Produk Berkelanjutan

Hanna Farah Vania
Oleh Hanna Farah Vania - Tim Riset dan Publikasi
22 Desember 2020, 12:15
Ilustrasi Sustainable Development
123rf.com

Saat ini kesadaran penggunaan produk yang mengadopsi prinsip berkelanjutan semakin tinggi. Para konsumen semakin pintar dengan memilih produk yang ramah lingkungan dan aman bagi keluarganya. Pada sesi keenam seri webinar Sustainability Day bertema “Ayo Jadi Konsumen Bijak Untuk Wujudkan ‘Clean Future!’” yang diselenggarakan oleh Unilever Indonesia bersama Katadata Indonesia, Selasa (24/11), Pendiri Komunitas Zero Waste Indonesia Maurilla Sophianti Imron memaparkan bahwa 61 persen konsumen Indonesia merasa bertanggung jawab atas lingkungan sekitarnya.

Angka tersebut didapat dari hasil survei yang dilakukan oleh WWF Indonesia pada 2018 yang bertajuk “Persepsi Ritel Dan Konsumen Terhadap Konsumsi Berkelanjutan”.  Selaku promotor gerakan Zero Waste sejak 2018 silam, Maurilla melihat gerakan hidup berkelanjutan ini mulai dilakukan oleh sejumlah pihak, tidak hanya individu.

Advertisement
Temuan Survei WWF Indonesia berjudul “Persepsi Ritel Dan Konsumen Terhadap Konsumsi Berkelanjutan” (2018)
Temuan Survei WWF Indonesia berjudul “Persepsi Ritel Dan Konsumen Terhadap Konsumsi Berkelanjutan” (2018) (Katadata)

“Sekarang sudah jauh lebih banyak influencer, komunitas, organisasi, bahkan bisnis yang membahas pentingnya hidup berkelanjutan,” katanya. Sehingga orang tidak lagi merasa sendirian untuk mengadopsi prinsip berkelanjutan dan justru itu yang membuat orang lain pun ikut memulai gaya hidup ini.

Maurilla melihat gaya hidup berkelanjutan sangat erat hubungannya dengan keputusan yang kita buat sehari-hari, seperti konsumsi makanan, penggunaan air dan produk-produk yang kita gunakan. Ia pun percaya ketika ada permintaan pasar, pasti akan ditangkap oleh produsen. “Satu orang bisa punya kekuatan besar hanya dengan menentukan apa yang mereka konsumsi,” ujarnya.

Oleh karena itu, agar menjadi konsumen yang bijak harus melewati beberapa proses berpikir untuk akhirnya memutuskan membeli suatu produk. Adapun yang harus diperhatikan adalah asal, material dan proses pembuatan suatu produk. Lalu, yang terpenting adalah akan diapakan ketika produknya sudah habis.

Di kesempatan yang sama, penyanyi sekaligus pegiat gaya hidup ramah lingkungan Andien Aisyah juga berpendapat akan hal yang sama. Sebagai seorang ibu yang juga aktif menggalakkan gaya hidup keberlanjutan, Andien sendiri melihat keadaan bumi saat ini yang cukup memprihatinkan menjadi motivasi utamanya untuk memulai gaya hidup ini.

“Banyak hal terjadi di seluruh dunia karena kita, dari populasi dan terlebih lagi dari gaya hidup yang kita adaptasi,” tuturnya. Sehingga pada awalnya Andien memulai dari lingkaran terkecilnya, yaitu keluarga. Andien juga merasa perannya sebagai ibu sangat mempengaruhi keluarga untuk dapat mempertahankan gaya hidup tersebut.

“Saya selalu menekankan bahwa seorang ibu itu mau mengedukasi dan memberdayakan dirinya sendiri,” ucapnya. Ia percaya sekecil apapun keputusan yang diambil dalam keluarga, sangat berpengaruh besar pada aspek yang lebih besar.

Saat ini Andien memiliki Yayasan bernama Setali Indonesia yang bertujuan mengurangi limbah tekstil. Penyanyi bergenre jazz ini yakin gerakan gaya hidup berkelanjutan dapat menjadi upaya kolektif dan memiliki daya besar jika dilakukan oleh berbagai pemangku kepentingan.

Namun, sebagai konsumen, Andien cukup kesulitan untuk memulai gaya hidup ini. Lantaran masih minimnya produsen yang memperhatikan aspek keberlanjutan. Padahal, ia berharap adopsi prinsip keberlanjutan dapat terus diilhami oleh masyarakat luas. “Semoga ini tidak cuma sekadar tren tapi gaya hidup berkelanjutan,”katanya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement