Cara BPOM Menilai Khasiat Vaksin Covid-19

Image title
Oleh Alfons Yoshio - Tim Riset dan Publikasi
10 Januari 2021, 12:30
KEMASAN VAKSIN COVID-19
ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/aww.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyampaikan perkembangan vaksin Covid-19 yang sudah memasuki tahap evaluasi akhir. Kepala BPOM Penny K. Lukito menjelaskan, mereka sedang berupaya menerbitkan izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/EUA) vaksin Sinovac.

Dalam memilah vaksin Covid-19, BPOM melihat beberapa aspek; keamanan, mutu, dan khasiat. Saat ini mereka tengah menunggu data terkait efikasi vaksin Sinovac dari tim uji klinis di Bandung. "Hari ini diberikan data paling terakhir yang lengkap dari Bandung," ujar Penny dalam konferensi pers Jumat (8/1).

BPOM menggunakan beberapa parameter untuk menilai khasit vaksin. Pertama, efikasi. Penny menjelaskan, EUA bisa diberikan setelah uji klinis tingkat tiga yang menilai efikasi vaksin. Turki dan Brasil sudah melaporkan, dengan efikasi, berturut-turut 91 persen dan 78 persen. Sementara data uji klinis dari Bandung juga menujukkan nilai efikasi di Indonesia.

Advertisement


"Namun yang terpenting, kalaupun ada perbedaan nilai efikasi, regulasi persyaratan dari WHO adalah lebih besar dari 50 persen efikasi telah terpenuhi," kata Penny menambahkan.

Efikasi vaksin sendiri diukur berdasarkan persentase penurunan angka kejadian penyakit yang diukur pada kelompok orang yang menerima vaksin dibandingkan dengan orang yang menerima plasebo.

Parameter khasiat berikutnya adalah imunogenesitas. Penny menuturkan setiap vaksin yang diberikan akan meningkatkan kadar antibodi di tubuh manusia. Nah, tingkat kenaikan antibodi ini juga lantas menjadi penentu kadar khasiat vaksin.

“Vaksin setelah diberikan kepada orang sehat bisa meningkatkan kadar antibodi sampai lebih 4 kali atau bahkan ada kasus sampai 23 kali,” ucap Penny secara singkat.

Parameter ketiga adalah netralisasi. Penny menjelaskan parameter yang satu ini masih berhubungan dengan imunogenitas dan antibodi. "Jadi kadar antibodi yang makin meningkat tersebut dilihat apakah dapat membunuh virus yang masuk tubuh manusia," tuturnya menjelaskan netralisasi.

Lantas nanti setelah vaksin diberikan kepada masyarakat, akan dilihat juga efektivitas vaksin tersebut. "Nanti kita akan lihat efektivitas vaksin tersebut, tapi lebih ke jangka panjang. Itu bagaimana, vaksin tersebut setelah mendapat izin penggunaan dan vaksinasi berlangsung, akankah incident rate menurun," ucap Penny.

Dia menambahkan harapannya vaksin yang sudah sesuai standar WHO bisa memberikan efek penurunan penularan Covid-19 di masyarakat.

Halaman:

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement