Pola Penyebaran Covid-19 Banyak Melalui Microspreader

Image title
Oleh Alfons Yoshio - Tim Riset dan Publikasi
17 Januari 2021, 14:00
Seorang tenaga kesehatan dengan pakaian pelindung diri lengkap berbincang dengan keluarga pasien di ruangan pemeriksaan COVID-19 di rumah sakit rujukan COVID-19 RSUD Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (13/7/2020). Kementerian Kesehatan menyebutkan per 8 J
ANTARA FOTO/Fauzan/wsj.

Pola penyebaran Covid-19 di Indonesia menunjukkan perubahan. Dari yang sebelumnya superspreader menjadi microspreader. Indikasinya dapat dilihat dari peningkatan penularan di klaster keluarga.

Peningkatan kasus Covid-19 secara signifikan, khusunya dalam dua bulan terakhir, tidak lepas dari tingginya angka penularan di lingkup terdekat, terutama di kota besar. Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19 Sony Harry B Harmadi mengatakan 40,1% kasus di Jakarta berasal dari klaster keluarga.

Advertisement

Sony juga menyoroti timbulnya klaster keluarga ini disebabkan libur akhir tahun. Banyak anggota masyarakat yang beraktivitas kala itu tidak dengan anggota keluarga. Hal ini memungkinkan terjadinya penularan yang kemudian berlanjut saat kembali ke rumah masing-masing.

“Kami sudah selalu ingatkan, kalaupun harus pergi maka pergilah dengan orang yang serumah saja. Tapi masalahnya, sebaliknya. Ini yang menyebabkan ternyata di klaster keluarga terjadi peningkatan penularan virus corona,” tuturnya dalam diskusi virtual bersama Katadata, beberapa waktu lalu.

Di awal masa pandemi Covid-19 sekitar satu tahun yang lalu, pola penyebaran memang lebih banyak melalui superspreader. Yakni kondisi satu orang individu yang terpapar virus Corona mampu menulari kelompok masyarakat dalam jumlah besar.

Pada awal masa pandemi di Jakarta misalnya, seorang superspreader bisa menularkan virus kepada 52 orang lainya menurut laporan ' Superspreading in Early Transmissions of Covid-19 in Indonesia'.

Sementara seiring dengan adanya protokol menjaga jarak serta kebijakan pembatasan sosial skala besar, pola penyebaran Covid-19 juga ikut berubah. Pakar Sosiologi Bencana di Nanyang Technological Univeristy Sulfikar Amir dalam opini di Harian Kompas menyebut, penyebaran sekarang lebih ke pola microspreader.

Microspreader menulari orang lain dalam jumlah yang relatif lebih sedikit. Sekitar dua sampai tiga orang. Namun masalahnya jumlah microspreader sangat banyak dan tersebar di mana-mana. Belum lagi keberadaannya yang sulit dilacak karena berbaur dengan kehidupan sehari-hari masyarakat.

Halaman:

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement