Cegah Klaster Keluarga Mampu Hapus Stigma Covid-19

Hanna Farah Vania
Oleh Hanna Farah Vania - Tim Riset dan Publikasi
30 Januari 2021, 12:05
DOA BERSAMA KELUARGA PRAMUGARI SRIWIJAYA AIR
ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/aww.

Masuknya penularan Covid-19 hingga lingkup sosial terkecil, yaitu keluarga, semakin banyak. Penularan biasanya terjadi karena adanya anggota keluarga yang terinfeksi dari kegiatan luar rumah seperti bekerja atau pergi berlibur, atau tamu yang positif virus Corona datang menyambangi.

Jumlah klaster keluarga tidak main-main. 10 kali lipat dari klaster lainnya. Dinas Provinsi DKI Jakarta bahkan menyebutkan 45 persen dari total peningkatan kasus pada 11-17 Januari 2021 berasal dari klaster keluarga.

Advertisement

Klaster keluarga terjadi akibat dari sulitnya menerapkan protokol kesehatan di rumah. Ketika ada anggota keluarga yang terpapar Covid-19, tak sedikit yang tidak bisa disiplin menjalani isolasi mandiri. Selain dengan minimnya fasilitas memadai di rumah untuk anggota keluarga melakukan isolasi mandiri.

Melihat peningkatan kasus yang semakin memprihatinkan, pemantauan dan evaluasi penanganan Covid-19 hingga tingkat bawah pun tengah dilakukan. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebutkan langkah pemantauannya dengan memberdayakan masyarakat di lingkungan terkecil melalui posko Covid-19 yang dibentuk di tingkat RT dan RW.

"Pemerintah menyadari pentingnya pemantauan penanganan pandemi Covid-19 ini yang sensitif menyentuh sampai dengan tingkatan mikro, yaitu RT/RW," ucap Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (28/1).

Halaman:

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement