Masih Banyak Orang Enggan Divaksinasi Covid-19, Ini Cara Mengatasinya

Hanna Farah Vania
Oleh Hanna Farah Vania - Tim Riset dan Publikasi
13 Februari 2021, 12:30
Warga melewati baliho sosialisasi vaksinasi COVID-19 di Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (28/1/2021). Sosialisasi vaksinasi COVID-19 tersebut bertujuan untuk meyakinkan masyarakt bahwa vaksin aman dan menunjukkan tingginya antusiasme untuk divaksin sebagai u
ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/rwa.

Indonesia sudah memulai proses vaksinasi pada awal tahun 2021. Namun, terdapat sebagian orang yang masih belum yakin untuk divaksin. Ini akan memperlambat proses vaksinasi untuk tercapainya kekebalan kelompok atau herd immunity di Indonesia. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh World Health Organization (WHO) dengan Kementerian Kesehatan dan United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF), masih ada orang yang menyatakan tidak mau divaksin.

Sebanyak 7,6 persen responden memilih tidak divaksin. Terdapat 27,6 persen lainnya yang masih ragu terhadap program vaksinasi pemerintah. Meski terdapat 64,8 persen responden yang bersedia divaksin, hal ini akan tetap mempengaruhi kelancaran proses vaksinasi.

Inilah yang dialami oleh Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto. Ia menyadari masih banyak warganya yang masih tidak percaya bahwa vaksin Covid-19 aman.

"Jadi bagaimana mau dikasih vaksin, orang mereka aja tidak percaya kalau Covid-19 itu ada," ucapnya, melansir dari pemberitaan Kompas beberapa waktu lalu. Pemerintah Kota Bogor pun telah melakukan survei pada Oktober 2020 lalu mengenai Covid-19. Survei tersebut menunjukkan bahwa 19 persen warga Bogor percaya bahwa Covid-19 adalah teori konspirasi, sedangkan hanya 29 persen yang percaya bahwa Covid-19 itu nyata.

"Ini angka gawat. Artinya, bicara vaksin bukan hanya bicara soal target, bukan saja menyiapkan teknis pemberiannya, tapi juga edukasi, sosialisasi ini penting," ujar Bima.

Meski demikian, derdasarkan hasil survei yang sama, warganya lebih percaya jika vaksin akan disosialisasikan oleh tenaga medis, lalu tokoh agama, dan ketiganya adalah pejabat. Maka, Pemerintah Kota Bogor akan melakukan kolaborasi dengan berbagai aktor kunci. Berbagai upayanya adalah berkerja sama dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Forum Komunikasi Pesantren, Dewan Masjid Indonesia, dan Dialog Lintas Agama. Tak hanya itu, Pemerintah Kota Bogor juga melakukan kampanye di media sosial.

Halaman:

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...