Berteriak, Cara Baru Tes Covid-19 yang Tengah Dikembangkan di Belanda
Tes Covid-19 biasanya dilakukan melalui hidung atau saluran pernapasan atau dari kerongkongan. Dua cara tersebut, bagi sebagian orang, sangat tidak nyaman. Kemudian muncul sejumlah metode baru dalam melakukan tes, seperti dari urine, tes air liur dan kini yang terbaru adalah berteriak.
Penemu asal Belanda Peter van Wees telah mengembangkan cara baru untuk menganalisis partikel dari napas seseorang untuk mencari tanda-tanda terdapatnya virus Corona.
Namun, agar bisa mendapatkan partikel yang cukup untuk mendeteksi virus, orang yang dites harus berteriak atau bernyanyi yang dilakukan di ruangan tertutup. Di dalam ruangan tertutup tersebut terdapat penyaring udara yang akan mengumpulkan partikel dari orang yang berteriak atau bernyanyi tadi untuk dianalisis.
"Apabila Anda terpapar virus Covid-19, maka berteriak akan menyebarkan puluhan ribu parrtikel yang berisi virus tersebut,” kata Van Wees seperti dilansir dari Reuters, Jumat (4/3).
Van Wees sudah mulai melakukan tes Covid-19 dengan cara berteriak di bandara di Amsterdam. “Ruangan” untuk berteriak itu kemudian digunakan kepada orang-orang yang tertarik melakukan tes Covid-19 dengan cara baru ini.
“Selalu menyenangkan untuk bisa berteriak, apalagia ketika tidak ada yang bisa mendengarkan teriakan Anda,” kata Soraya Assoud (25 tahun) yang perlu hasil tes negatif agar bisa terbang ke Spanyol.
Untuk mengetahui seseorang negatif atau positif dari tes berteriak ini memerlukan waktu sekitar tiga menit. Van Wees menambahkan, banyak partikel kecil dari baju orang yang dites yang tercampur dengan partikel yang keluar dari mulut mereka. Namun, hal itu tidak menghambat proses pencarian partikel kecil yang terpapar Covid-19.
Untuk mencari partikel yang mengandung Covid-19, Van Weed menggunakan alat dengan skala nanometer. Van Wees mengungkapkan, tes Covid-19 dengan cara berteriak atau bernyanyi dengan kencang ini bisa dilakukan di tempat konser, bandara, sekolah atau juga perkantoran.
Juru bicara Netherland National Institute for Health yang tidak terlibat dalam proyek ini mengungkapkan, kehadiran tes baru Covid-19 bisa diterima asal mempunyai akurasi yang tinggi.
Bulan lalu, otoritas kesehatan di Belanda sudah mengizinkan tes Covid-19 dengan cara menghembuskan napas ke sebuah tabung. Namun, tes ini belum dilakukan secara luas karena masih ada masalah “false negative” yaitu seseorang yang hasilnya negatif ternyata positif ketika dilakukan tes dengan metode lain.
Yang pasti, tes baru yang ditemukan Van Wees ini membuat sejumlah orang bergembira.
“Saya rasa ini tes yang bagus dan bisa untuk meditasi juga. Ini tes Covid-19 yang menyenangkan,” kata Assoud, salah satu warga Amsterdam yang sudah berpartisipasi dalam tes teriak ini.
Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan