Perempuan dan Anak Kehilangan Layanan Kesehatan selama Pandemi

Arofatin Maulina Ulfa
20 Maret 2021, 14:15
Perempuan, Anak, Layanan Kesehatan Pandemi
ANTARA FOTO/Anis Efizudin/hp.
Petugas medis menyuntik vaksin inactivated poliovirus vaccine (IPV) pada seorang balita saat program imunisasi di Puskesmas Pembantu Desa Muntung, Candiroto, Temanggung, Jawa Tengah, Sabtu (9/1/2021).

Secara global, wanita dan anak kehilangan akses ke 20 persen layanan kesehatan dan sosial mereka akibat pandemik Covid-19. Fakta ini merupakan temuan baru para ahli kesehatan global senior Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

Sementara sekitar 13,5 juta anak melewatkan program vaksinasi dalam periode April hingga Juni 2020. Beberapa anak di negara berpenghasilan rendah kemungkiann tidak menerima vaksinasi rutin sama sekali, menurut laporan tahunan U.N. Secretary-General’s Independent Accountability Panel for Every Woman, Every Child, Every Adolescent.

Advertisement

Sebelum pandemi, angka kematian ibu dapat diturunkan untuk memenuhi SDGs pada 2030. Namun, kematian ibu mengalami lonjakan hingga 24.000 kasus selama tahun 2020 sebagai akibat dari Covid-19. Sementara 295 ribu perempuan hamil diperkirakan meninggal pada 2020.

Sementara krisis layanan kesehatan untuk perempuan, anak, dan remaja di beberapa negara terjadi bervariasi dari 10 hingga 60 persen. Hal ini diungkapkan Elizabeth Mason, co-chair Independent Accountability Panel (IAP) PBB. 

Menurut Mason, beberapa indikator spesifik menunjukkan tingkat penurunan layanan secara mendadak terjadi lebih tinggi. Di Inggris misalnya, sebesar 80 persen lebih sedikit anak yang dirawat di rumah sakit selama pandemi.

“Pertanyaannya, apa yang terjadi dengan anak-anak itu? Apakah karena rumah sakit menampung pasien terlalu banyak, atau apakah anak-anak yang seharusnya berada di rumah sakit saat ini harus duduk di rumah?,” ujar Mason.

Berdasarkan laporan yang berjudul Caught in the Covid-19 Storm: Women’s, Children’s, and Adolescents’ Health in the Context of UHC and the SDGs menunjukkan lemahnya sistem kesehatan dalam melindungi ibu, bayi baru lahir, anak kecil, dan remaja.

“Kami berada pada titik di mana kemajuan puluhan tahun yang dicapai untuk ibu dan anak dapat dengan mudah mengalami kegagalan,” kata Joy Phumaphi, salah satu co-chair IAP dan mantan asisten direktur jenderal WHO.

Halaman:

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement