Sepanjang 2018, Chevron Penghasil Terbesar Limbah Beracun

Anggita Rezki Amelia
21 Januari 2019, 15:21
Chevron
Agung Samosir|KATADATA

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat sepanjang 2018 terdapat 10 Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) sektor minyak dan gas bumi (migas) yang menghasilkan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). Dari 10 KKKS itu, Chevron yang paling besar menghasilkan limbah.

Dari data Kementerian ESDM, 10 KKKS itu menghasilkan tiga jenis limbah yakni tanah terkontaminasi, limbah sisa operasi, dan limbah sisa produksi. Total pembiayaan untuk limbah itu mencapai US$ 5,15 juta.

Chevron di Blok Rokan menghasilkan limbah tanah terkontaminasi sebesar 27.275 ton dengan biaya pengolahan limbah US$ 3,2 juta. Adapun, limbah sisa operasinya sebesar 3.515 ton dengan biaya pengelolaan sebesar US$ 1,4 juta dan limbah sisa operasinya nihil.

Menurut, Direktur Teknik dan Lingkungan Migas Kementerian ESDM Adhi Wibowo, Chevron menjadi penghasil terbesar limbah karena sesuai dengan luas wilayah Blok Rokan. Jumlah sumur yang beroperasi di Blok Rokan juga banyak mencapai lebih dari 18 ribu sumur. "Itu karena luasnya," kata dia di Komisi VII DPR, Jakarta, Senin (21/1).

Untuk mengolah limbah tersebut, Chevron menganggarkan dana pascatambang sesuai aturan yang berlaku. Aturan itu antara lain Undang-undang Nomor 22 tahun 2001, Peraturan Pemerintah Nomor 35 tahun 2004, dan Peraturan Menteri ESDM Nomor 31 tahun 2012.  

Senior Vice President Policy, Government and Public Affrairs Chevron Wahyu Budianto mengatakan sudah berupaya agar limbah tersebut dikelola dengan baik. “Kami punya pengolahan limbah. Jadi limbah operasi itu seperti bekas-bekas oli semua kami proses,” ujar dia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...