Konsep Berubah, Penggunaan Produk Lokal di Proyek IDD Meningkat

Anggita Rezki Amelia
18 Januari 2019, 17:22
Rig
Katadata

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengatakan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) pada proyek ultra laut dalam (Indonesia Deepwater Development/IDD) bisa lebih tinggi karena ada perubahan skema pengembangan. Rencananya, IDD akan menggunakan konsep Shallow Water Platform, dari sebelumnya menggunakan fasilitas terapung (Floating Production Unit/FPU).

Shallow water plaftorm merupakan anjungan dangkal di lepas pantai yang berfungsi sebagai fasilitas produksi. Jadi tidak perlu membangun kapal untuk produksi minyak dan gas bumi.

Dengan perubahan konsep ini, biaya pengembangan proyek pun menjadi US$ 5 miliar. Angka ini sedikit lebih rendah jika dibandingkan pada medio Juni 2018 lalu, saat itu Chevron mengajukan proposal IDD dengan angka sekitar US$ 6 miliar. 

Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Wisnu Prabawa Taher mengatakan biaya proyek sebesar US$ 5 miliar itu merupakan masih estimasi awal. “Nanti di-update lagi kalau sudah disetujui revisi Plan of Development-nya," kata dia kepada Katadata.co.id, Jumat (18/1).

Wakil Kepala SKK Migas Sukandar mengatakan perubahan konsep pengembangan IDD dari FPU ke shallow water plafform sudah disepakati Chevron sebagai operator proyek IDD. "Ini bisa diproduksi di dalam negeri," kata Sukandar beberapa waktu lalu.

Deputi Perencanaan SKK Migas Jaffee Arizon Suardin mengatakan diskusi dengan operator proyek sudah memasuki tahap akhir. “Kalau sudah selesai akan disampaikan suratnya ke Menteri ESDM," kata dia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...