Penyerapan FAME Hingga Awal Desember di Bawah Target

Image title
27 Desember 2018, 18:55
Microsite Biodiesel
Arief Kamaludin | Katadata
Biodiesel murni dan campuran solar dengan kadar 10 dan 20 persen.

Penyerapan minyak sawit (Fatty Acid Methyl Esters/FAME) sejak September hingga awal Desember 2018 masih di bawah target. Salah satu penyebabnya adalah distribusi yang kurang optimal.

Data Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) 2018, menyebutkan penyerapan FAME dalam kurun waktu tiga bulan itu sekitar 3,03 juta kiloliter (KL) atau 87% dari target 3,9 juta KL. “Masih ada kendala seperti kondisi buruk yang membuat kapal pengangkut tidak bisa berlayar, “ kata Direktur Bioenergi Ditjen EBTKE, Adrian Febi Misna, kepada Katadata.co.id, Kamis (27/12).

Febi pun tidak bisa memastikan penyerapan FAME hingga akhir tahun 2018. Ini karena dirinya tidak bisa memprediksi cuaca yang terjadi saat ini.

Seperti diketahui, FAME tersebut akan disalurkan kepada beberapa badan usaha untuk dicampur dengan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar dalam rangka program B20. Salah satu badan usaha yang mendapatkan alokasi FAME adalah PT Pertamina (Persero) di sektor subsidi (Public Service Obligation/PSO) adalah sebanyak 1,91 juta KL. Lalu, PT AKR Corporindo Tbk., sebanyak 40.000 KL.

Selain itu, untuk nonsubsidi terdapat sebelas badan usaha penyalur BBM yang akan melakukan pencampuran biodiesel. Mereka adalah Pertamina sebesar 595.000 KL, AKR sebesar 120.800 KL, PT Exxonmobile Lubricants Indonesia sebesar 73.000 KL, PT Jasatama Petroindo sebesar 26.400 KL, dan PT Petro Andalan Nusantara sebesar 60.000 KL.

Ada juga alokasi untuk PT Shell Indonesia sebesar 21.040 KL. Kemudian, alokasi PT Cosmic Indonesia sebesar 1.640 KL, PT Cosmic Petroleum Nusantara 4.309 KL, PT Energi Coal Prima 26.400 KL, PT Petro Energy 1.600 KL, dan PT Gasemas 10.000 KL.

Sedangkan, untuk tahun 2019 target penyerapan FAME ditargetkan 6,2 juta liter. Dengan begitu bisa menghemat devisa mencapai US$ 3 miliar karena ada penurunan impor Solar. "Diharapkan 2019 dalam pelaksanan B20 penghematan devisa bisa lebih dari US$ 3 miliar," kata Asisten Deputi Produktivitas Energi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Andi Novianto, di Jakarta, Rabu (5/12).

(Baca: Ada Kebijakan B20, Impor Solar pada Oktober Malah Melonjak 78%)

Namun, Andi mengatakan target tersebut bisa tercapai jika tidak ada kendala dalam proses pendistribusiannya. Untuk itu, seluruh pihak terkait harus terus mendukung kebijakan ketahanan energi dari B20 ini.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...