Olah Sawit Jadi BBM, Impor Minyak Bumi Berpotensi Turun 23 Ribu Bph

Arnold Sirait
27 Desember 2018, 16:25
kilang cilacap
Katadata

PT Pertamina (Persero) memproyeksikan ada potensi pengurangan minyak mentah akibat mengolah minyak sawit menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM). Ini merupakan salah satu terobosan perusahaan pelat merah itu untuk membantu neraca perdagangan yang defisit akibat impor minyak dan gas bumi (migas).

Direktur Pengolahan Pertamina Budi Santoso Syarif mengatakan potensi pengurangan impor minyak mentah sebesar 23 ribu barel per hari  (bph) jika mengolah minyak sawit di tiga kilang yakni Plaju, Cilacap dan Balongan. “Prediksi penghematan setara US$ 500 juta per tahun,” kata dia di Jakarta, Kamis (27/12).

Adapun, dari tiga kilang tersebut, Pertamina memprediksi bisa memproduksi bensin ramah lingkungan beroktan 92 sebesar 487,8 ribu kilo liter (KL) per bulan. Selain itu, produksi elpji ramah lingkungan berbasis minyak sawit 104 ribu ton per bulan.

Menurut Budi, pengolahan minyak sawit sudah diuji coba di Kilang Plaju pada Desember 2018 ini. Hasilnya,kilang tersebut bisa memproduksi BBM ramah lingkungan beroktan 91,3 sebanyak 64,5 ribu KL per bulan dan elpiji ramah lingkungan 11 ribu ton per bulan. Penghematannya devisa mencapai US$ 160 juta setahun dari berkurangnya impor minyak mentah sebanyak 7,36 ribu barel per hari.

Untuk kilang minyak Cilacap dan Balongan, Pertamina menargetkan bisa melakukan uji coba pengolahan sawit tahun depan. Sedangkan, komersialisasinya belum bisa dipastikan. “Karena masih menunggu kesediaan minyak sawit dan kesiapan Jetty di Balongan,” ujar Budi.

Selain itu, Budi mengatakan pengolahan sawit menjadi BBM akan meningkatkan kesejahteraan petani sawit. Keuntungan lainnya adalah meningkatkan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) karena sawit bukan merupakan barang impor.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...