Pemerintah Perketat Impor Barang Industri Hulu Migas

Anggita Rezki Amelia
24 Juli 2018, 17:02
Migas
Dok. Chevron

Pemerintah mulai memperketat impor barang untuk industri hulu minyak dan gas bumi (migas). Tujuannya untuk meningkatkan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dan menyehatkan neraca pembayaran.

Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo mengatakan untuk sektor hulu migas sebenarnya sudah ada beberapa peralatan yang tidak perlu lagi menggunakan produk impor. Salah satunya adalah pipa.  

Untuk itu kontraktor migas diharapkan bisa memanfaatkan produk dalam negeri daripada harus impor. “Kalau barang itu ada dan spesifikasinya masuk kenapa harus impor, kan membuat defisit transaksi berjalan," kata Mardiasmo usai rapat di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Selasa (24/7).

Peningkatan produk lokal ini memang menjadi topik pembahasan di rapat antar menteri. Rapat di Kantor Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta ini dihadiri beberapa pihak, seperti Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar, dan Sekretaris Jenderal Kemenperin Haris Munandar.

Menurut Mardiasmo, pihaknya akan mengevaluasi penyerapan komponen lokal di sektor minyak dan gas bumi (migas) setiap tiga bulan sekali. Evaluasi itu akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian ESDM.

Kementerian Keuangan bersama SKK Migas juga akan membenahi Rencana Impor Barang. "Itu bisa kami lihat barang-barang prioritas yang masuk larangan dan pembatasan (lartas) atau tidak. Jangan sampai masuk kalau ada barangnya," ujar Mardiasmo.

Dengan upaya itu, harapannya impor bisa ditekan. Apalagi, Kementerian Keuangan menargetkan bisa mengurangi impor hingga US$ 20 miliar. Dengan begitu, neraca pembayaran bisa positif kembali.

Halaman:
Reporter: Anggita Rezki Amelia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...