Inalum dan Freeport Teken Kesepakatan Divestasi 51% Saham

Rizky Alika
12 Juli 2018, 19:25
Freeport Inalum
ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Menteri ESDM Ignasius Jonan (kiri), Menteri Keuangan Sri Mulyani (kedua kiri), Menteri BUMN Rini Soemarno (kedua kanan) dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya (kanan) menyaksikan penandatanganan nota pendahuluan perjanjian oleh Direktur Utama PT Indonesia Asahan Aluminium Budi Gunadi (ketiga kanan) dan Presiden Direktur Freeport McMoran, Richard Adkerson (kedua kiri) terkait pokok-pokok kesepakatan divestasi saham PT Freeport Indonesia di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Kamis (12/7).

PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) (Persero), Freeport McMoran Inc dan Rio Tinto akhirnya menandatangani pokok-pokok perjanjian (Head of Agreement/HoA) mengenai divestasi saham PT Freeport Indonesia (PTFI). Nantinya, setelah proses penjualan selesai, kepemilikan Inalum di PTFI meningkat menjadi 51% dari sebelumnya 9,36%.

Pokok-pokok perjanjian ini selaras dengan kesepakatan pada tanggal 12 Januari 2018 antara Pemerintah Indonesia, Pemerintah Provinsi Papua, dan Pemerintah Kabupaten Mimika. Dalam kesepakatan itu, pemerintah daerah akan mendapatkan saham sebesar 10% dari kepemilikan saham PTFI.

Advertisement

Sementara itu, dalam perjanjian yang diteken hari ini, Kamis (12/7), Inalum akan mengeluarkan dana sebesar US$3,85 miliar untuk membeli hak partisipasi Rio Tinto di PTFI dan 100% saham FCX di PT Indocopper lnvestama, yang memiliki 9,36% saham di PTFL. Para pihak akan menyelesaikan perjanjian jual beli ini sebelum akhir tahun 2018.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan kesepakatan ini wujud komitmen pemerintah menjaga iklim investasi yang kondusif. “Dengan ditandatanganinya Pokok-Pokok Perjanjian ini, kerjasama FCX dan lnalum diharapkan mampu meningkatkan kualitas dan nilai tambah industri ekstraktif ke depan serta memberi nilai kemakmuran bagi masyarakat Indonesia,” ujar dia di Jakarta, Kamis (12/7).

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno berharap setelah divestasi selesai, PT Freeport Indonesia bisa mengelola dengan baik Tambang Grasberg di Papua. Sehingga bisa bermanfaat bagi Papua dan Indonesia secara luas.

Untuk itu perlu program untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua. Salah satunya dengan kepemilikan 10% di PTFI. “Ke depan, ini bisa mejadi program PTFI membangun hilirisasi. Harus ada pembangunan smelter,” ujar Rini.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan mengatakan dengan ditandatanganinya perjanjian ini maka keseluruhan kesepakatan dengan FCX yang meliputi divestasi 51% saham, perubahan dari Kontrak Karya menjadi IUPK, telah dapat diselesaikan, termasuk komitmen pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian.  “Oleh sebab itu PTFI mendapatkan perpanjangan Izin Usaha Pertambangan Khusus Operasi Produksi maksimal dua kali 10 tahun,” kata dia.

Jonan pun menginginkan nilai tambah komoditi tembaga dapat meningkat. Caranya melalui pembangunan pabrik peleburan tembaga berkapasitas 2-2,6juta ton per tahun dalam waktu lima tahun.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement