Kenaikan Harga Pertamax Tak Bisa Menutup Rugi Premium dan Pertalite

Image title
3 Juli 2018, 20:27
Pertamina
Pertamina
SPBU

Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax ternyata tak bisa menutupi kerugian PT Pertamina (Persero) dalam menjual Premium. Apalagi harga minyak dunia terus mengalami tren kenaikan.

Vice President Corporate Communication Adiatma Sardjito mengatakan perhitungan BBM Premium dan Pertalite yang tidak mengalami kenaikan memang berbeda dengan Pertamax. “Tidak menutup, karena tidak bisa dicampur dengan Pertalite dan Premium,” kata dia di Jakarta, Selasa (3/7).

Seperti diketahui, Pertamax mengalami kenaikan sejak 1 Juli 2018 di beberapa daerah. Di Pulau Sumatera, kenaikan harga Pertamax berkisar Rp 500 per liter hingga Rp 900 per liter. Tertinggi ada di Riau dari Rp 9.000 menjadi 9.900 per liter.

Kemudian di Pulau Jawa kenaikan harga sebesar Rp 600 per liter menjadi Rp 9.500 per liter. Di Sulawesi kenaikannya Rp 50 sampai 600 per liter, tertinggi di Sulawesi Selatan dari Rp 9.100 jadi Rp 9.700 per liter dan terendah Sulawesi Barat dari Rp 9.650 jadi Rp 9.700 per liter.

Kenaikan harga di Kalimantan Rp 600 -800 per liter. Kenaikan terendah Kalimantan Barat dari Rp 9.100 per liter jadi Rp 9.700 dan provinsi lainnya di Pulau Kalimantan naik dari Rp 8.900 menjadi 9.700 per liter.

Kenaikan itu terjadi juga di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Kenaikannya dari Rp 9.000 Rp 9.500 per liter.

Di sisi lain, penurunan harga Pertamax terjadi di Nusa Tenggara Timur dari Rp 9.600 turun ke Rp 9.500. Kemudian Gorontalo menjadi Rp 9.700 dari sebelumnya Rp 9.800. Maluku turun dari 10.250 ke Rp 9.700. Maluku Utara dari Rp 11.750 ke Rp 9.700. Papua turun ke Rp 9.700 per liter dari sebelumnya Rp 11.050 per liter. Adapun Papua barat turun Rp 1.850 ke Rp 9.700 per liter.

Sementara itu, harga Premium tidak pernah naik sejak April 2016 di level Rp 6.450 per liter untuk daerah Jawa, Madura dan Bali. Bahkan harga ini akan ditahan sampai 2019.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...