Lifting Rendah, Pemerintah Diminta Segera Putuskan Nasib 8 Blok Migas

Anggita Rezki Amelia
26 Maret 2018, 18:15
Rig
Katadata

Dewan Perwakilan Rakyat/DPR meminta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral/ESDM Ignasius Jonan segera memutuskan nasib delapan blok minyak dan gas bumi/migas yang kontraknya berakhir tahun 2018. Ini karena bisa berpengaruh terhadap produksi atau produsi siap jual (lifting) migas.

Anggota Komisi VII Harry Poernomo mengatakan dengan segera diputuskannya nasib delapan blok itu harapannya produksi bisa lebih terjaga.  "Harusnya segera ditetapkan operator yang baru agar segera berproduksi normal, syukur bisa meningkat," kata dia kepada Katadata.co.id, Senin (26/3).

Menurut Harry, sebaiknya delapan blok migas itu diserahkan kepada PT Pertamina (Persero). Adapun, delapan blok itu adalah Sanga-sanga, East Kalimantan, Tuban, Ogan Komering, South East Sumatera/SES, North Sumatera Offshore/NSO, Attaka, dan Tengah. 

Dari data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas/SKK Migas, hingga 20 Maret 2018, produksi migas hanya 2,12 juta barel setara minyak per hari (bsmph) atau 99% dari target. Perinciannya minyak 768.298 barel per hari (bph) dan gas 7.943 juta kaki kubik per hari (mmscfd).

Produksi migas yang hanya 2,12 juta bsmph  ini juga turun dalam tiga hari terakhir. Berdasarkan data Kementerian ESDM, per tanggal 17 Maret 2018, produksi migas bisa mencapai 2,17 juta bsmph.

Adapun, rata-rata lifting minyak selama bulan Maret hanya mencapai 625.770 barel per hari.  Angka itu masih di bawah target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/APBN 2018 sebesar 800.000 barel per hari.

Halaman:
Reporter: Anggita Rezki Amelia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...